60. Her Choice

2.4K 354 59
                                    

Chirp

Chirp

Burung-burung yang berkicauan serta ayam yang berkokok menandai pagi hari yang sejuk. Jauh sebelum burung berkicau, dua orang gadis sedang berlari mengelilingi komplek dengan menggunakan jersey dan sepatu kets. Tak lupa dengan perban dan plester di pipi dan dahi pada salah satu gadis tersebut. Merasa sudah cukup berolahraga, akhirnya mereka menyudahi aktivitas pagi dan beristirahat di teras rumah.

Cklek

Sebuah pintu yang terbuka di belakangnya membuat kedua gadis itu menoleh. Terdapat seorang lelaki berambut spiky yang keluar dari ambang pintu tersebut.

"Nii-chan mau kemana?" tanya Shiho pada kakaknya.

"Ke sebelah" ujar Barou datar.

Haruhi tau maksud dari kakaknya itu. Pasti pergi ke rumah Itoshi.

"Mau ik—"

"G." Barou sensian. Gak sih, sebenarnya ada yang mau dia bicarain 4 mata sama Rin meskipun Haruhi bisa nguping.

Haruhi merenggut kesal melihat respon kakaknya. Melihat itu adik bontot mereka hanya tertawa pelan. Sungguh, ia ingin kedamaian ini berlangsung selamanya.

Namun ia bodoh jika berharap seperti itu. Terlebih lagi Barou hari ini akan kembali ke gedung segilima multifungsi. Yang bisa ia lakukan hanyalah mendukungnya sepenuh hati.

"Shiho, ayo kita masuk dan sarapan" ajak Haruhi yang bangkit duluan. Shiho bergumam menyetujui dan mengekori kakaknya.

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Restoran keluarga

Di siang hari yang tidak terlalu terik ini, dua orang gadis dan dua orang lelaki sedang duduk saling berhadapan di satu meja. Keempat orang itu menunggu pesanan mereka dengan keheningan yang menyelimuti.

"Membosankan sekali~" ujar Haruhi dengan suara malas dan kepala yang terkulai di atas meja.

"Setuju~" sahut Shiho yang juga menaruh kepalanya di atas meja.

Saat ini kedua lelaki itu menatap kedua kepala hitam lemas dengan wajah facepalm di depan mereka yang malah terlihat seperti mochi dan cimol.

"Ngomong-ngomong Rin ..." Haruhi menggantungkan kalimatnya dan menatap Rin yang duduk di hadapannya.

"Kenapa pipimu lebam?" tanya Haruhi saat melihat pipi lelaki itu yang lebam serta benjolan imajiner yang menumpuk tiga tingkat di kepala lelaki itu.

"Dia terjatuh berkali-kali dan menabrak tiang listrik saat perjalanan kemari" sahut Barou yang berjalan bersama Rin untuk pergi ke restoran ini.

Rin hanya berdehem mengiyakan ucapan Barou meskipun yang terjadi sebenarnya bukan itu.

Sebenarnya luka itu muncul tadi pagi, ketika Barou pergi ke rumah sebelah. Lelaki itu menyadari bahwa Rin berpikiran kotor tentang adiknya sehingga terjadi hal seperti kemarin. Makanya ia memberikannya sedikit pelajaran.

Rin menerima saja. Soalnya kalau Barou tau semua kejadian yang terjadi kemarin, pasti jauh lebih parah lebih ini. Yah sebenarnya ini sebagian besar salahnya Haruhi. Makanya Rin legowo saja saat melihat luka Haruhi yang lebih parah darinya. Meskipun sebenarnya tidak beda jauh.

Setelah beberapa saat akhirnya makan siang mereka telah dihidangkan oleh pelayan. Keempat insan itu pun makan siang bersama sebelum menuju suatu tempat.

[Thief] Blue Lock x Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang