34. Ran Away

3.5K 530 127
                                    

4-0

Sesuai janji, usai makan siang Haruhi akan bertanding one-on-one dengan Isagi untuk 5 ronde.

Isagi sudah berusaha mencetak gol, tapi ia tak pernah bisa mencuri bola dari Haruhi. Saat ia mendapatkan bola pertama, Haruhi selalu berhasil mencurinya.

Haruhi mendribble bola di kakinya sambil menahan Isagi dengan tangannya, seperti gaya permainan Karasu. Anehnya, Isagi tidak bisa maju. Apakah Haruhi lebih kuat darinya?

Haruhi lagi-lagi berhasil melewati Isagi dan mencetak gol.

"Coba kau jelaskan ulang secara singkat saat kau akan mengejar umpan Hiori" ujar Haruhi di jeda permainan.

".. Umpan itu sempurna. Tepat seperti visi yang kubayangkan. Tapi, aku kurang cepat untuk meraihnya. Aku bisa melihatnya di kepalaku.. Tapi tubuhku tidak bisa mengikuti.." ujar Isagi dengan rahang yang mengeras dan tangan yang terkepal erat.

"Kalau kau baru bergerak setelah memikirkannya, itu akan sangat terlambat" ujar Haruhi.

"Hah?"

"Melihat, lalu berpikir, lalu bergerak. Mungkin selama ini melakukan proses seperti itu sudah cukup cepat untukmu. Tapi, sebenarnya tidak. Kau tak punya kemampuan fisik yang sama dengan Rin dan Shidou. Kau akan selalu tertinggal satu langkah kalau kau mencoba membuat visi dengan kecepatan permainan mereka" jelas Haruhi.

"Apa maksudmu?.. Menurutmu, aku tak punya kesempatan?" tanya Isagi.

"Coba lakukan sebaliknya. Dunia yang kau lihat akan berubah. Itulah yang pertama kali kulakukan untuk bersaing dengan para lelaki yang memiliki kemampuan fisik lebih dariku" ujar Haruhi.

Makanya, Haruhi seringkali melakukan latihan fisik untuk menambah kekuatannya, agar memperkuat senjata yang dimilikinya. Oleh karena itu, Haruhi bahkan lebih kuat dari rata-rata lelaki yang ada disini.

Mata Isagi seakan terbuka lebih lebar kala mendengar itu.

"Tapi sayangnya, kau tidak ada pertandingan lagi setelah ini. Akan lebih bagus jika kau bisa langsung mengujinya. One-on-one seperti ini, tidak akan terasa" ujar Haruhi.

Mereka memulai ronde terakhir.

Bola berada di kaki Haruhi. Gadis itu memberi jarak dengan bahunya. Isagi merendahkan tubuhnya dan berusaha merebut bola dari kaki Haruhi.

Haruhi mendribble ke belakang sehingga bola itu melayang di punggungnya. Dengan tangan yang menahan tubuh Isagi yang kini lebih rendah darinya, Haruhi menendang bola dengan tumitnya dan membuat Isagi terjatuh.

Lagi-lagi ia menang.

"Kenapa aku tidak bisa mendorong Haruhi-chan? Apa kau menggunakan trik tertentu?" tanya Isagi.

"Hm? Sedikit sih. Tapi pada dasarnya memang aku lebih kuat darimu" ujar Haruhi.

Mendengar itu dari seorang perempuan membuat Isagi merasa harga dirinya terluka.

"Ayo panco!" seru Isagi gak terima.

"Siapa takut?" tantang Haruhi.

Namun, karena arenanya tidak cocok, mereka lomba lari dulu habistu pindah ruangan buat panco.

Tapi hasilnya, Haruhi menang. Ia lebih cepat dari Isagi. Mereka pun pindah ke kantin buat panco.

"Kalian panco? Buat apa?" tanya Chigiri yang kebetulan lagi ambil minum.

"Buat harga diriku Chigiri!" seru Isagi yang kelihatan gak terima kalau Haruhi lebih kuat darinya.

Chigiri geleng-geleng aja. Ia bantu ngasih aba-aba.

[Thief] Blue Lock x Female Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang