66. Found Out

1.9K 241 128
                                    

"Kejam? Justru sebaliknya. Aku memujinya. Dia bisa sampai sejauh ini dengan kerja kerasnya. Kelebihannya hanyalah otaknya yang pintar dalam memahami situasi atau beradaptasi, dan indranya. Semua hal yang tidak berhubungan dengan itu, seperti Kekuatan, teknik, dan lainnya, semuanya merupakan hasil kerja kerasnya" jelas Ego panjang. Anri merenung memikirkan semua ucapan pria itu.

"Berkat semua kerja keras, pengalaman, dan otak pintarnya itu, dia mengalami perubahan. Dari rakyat pekerja keras, menjadi seorang genius yang haus memberantas" tambah Ego.

Anri masih tidak paham dengan ucapan lelaki itu. Ia memiringkan kepalanya untuk mencerna setiap kata yang keluar dari mulut lelaki itu.

"Aku mengatakan dia genius karena dia semakin mudah beradaptasi dibandingkan sebelumnya. Kalau bisa diumpamakan, saat ini ia seperti serigala berbulu domba, seorang pencuri bayangan yang bersembunyi dibalik topeng Ratu atau Kaisar wanita"

Anri mencerna setiap kata yang Ego ucapkan di mulut bau roasting itu. Ia mendapatkan sesuatu yang menjanggal baginya. "Kenapa kau menyebutnya pencuri?"

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Haruhi melihat punggungnya lewat bantuan cermin. Matanya menatap setiap memar yang berada di tubuhnya. Ia menghela nafas panjang. Kaki jenjang mulusnya juga terdapat sedikit memar.

Srekkk

Pintu training room terbuka dan terlihat seorang lelaki yang muncul dari pintu tersebut. Maniknya melebar karena terkejut melihat seorang gadis yang hanya memakai pakaian dalam dan berada di ruangan ini seorang diri.

"Woah..."

Wajahnya memerah hebat seperti rambut Akabane Karma dari fandom sebelah. Hidungnya sedikit mengeluarkan darah saking terpesonanya dengan tubuh yang menggoda itu.

Seketika ia tersadar dengan pikiran kotornya dan langsung membalikkan badan. "M-Maaf! Aku-"

Haruhi mencengkram lengan kaos lelaki itu, mencegahnya untuk pergi. "Kau melihatnya, kan?"

"Maaf aku tidak melihat apa-apa!!" ujarnya dengan spontan karena panik.

"Bohong."

Ucapan singkat itu membuat sang lelaki terdiam sejenak dan mengangguk kecil. "Maaf, aku melihatnya."

"Kalau begitu, aku ingin minta tolong sesuatu" ujar Haruhi.

"Eh?"

Padahal yang dimaksud kedua orang ini sebenarnya berbeda. Pertanyaan Haruhi mengacu pada memar di tubuhnya. Sedangkan yang dipikiran lelaki itu adalah tubuh Haruhi yang hanya memakai dalaman.

Atas permintaan Haruhi, sekarang keduanya sedang duduk di tengah ruangan dengan sang lelaki yang dengan telaten mengobati memar di punggung Haruhi, bagian yang susah gadis itu gapai.

"Maaf merepotkanmu, Yukki" ujar Haruhi dengan pelan yang masih dapat didengar oleh lelaki berkacamata itu.

Dari perkataan dan nadanya saja, Yukimiya tau ada yang tidak beres dengan gadis itu. Jujur, ia pernah merasa benci pada Haruhi, terutama di Liga Neo Egoist ini. Ketika Haruhi berhasil mencapai peringkat tinggi dan dapat memberikan performa menakjubkan saat pertandingan. Itu membuatnya iri.

Namun yang ia lihat saat ini dari sosok gadis kuat itu hanyalah, punggung rapuh yang menopang berbagai beban. Seketika perasaan iri dengki Yukimiya jadi menguap.

"Kenapa bisa seperti ini..?" tanya Yukimiya dengan lembut dan hati-hati.

"Betsu ni. Hanya sering terjatuh saja. Bukan masalah besar" ujar Haruhi datar, seolah bersikap tegar.

[Thief] Blue Lock x Female Onde histórias criam vida. Descubra agora