39. Worry

3.1K 532 39
                                    

"Aku bukan anak kecil. Mau kutunjukkan seberapa jantan diriku?"

Tatapan Rin terlihat berbeda dari sebelumnya. Ia terlihat seperti predator yang akan melahap mangsanya. Manik Haruhi melebar kala melihat tatapan Rin. Tanpa sadar ia meneguk ludahnya gugup.

Brak!

"Rin! Apa yang kau lakukan?!" seru Isagi yang langsung mendorong Rin hingga lelaki itu terlempar dan jatuh ke lantai.

Isagi menatap Rin tidak percaya. Ia sangat terkejut atas perilaku lelaki yang selalu bersikap dingin itu. Ia duduk di atas lelaki itu dan melayangkan pukulan. Namun Rin langsung menangkap tangannya.

"Apa masalahmu?!" seru Rin.

"Seharusnya itu ucapanku! Kenapa kau melakukan itu?!" balas Isagi sambil menghentakkan tangan Rin.

Rin mendorong lelaki itu agar menjauh darinya. Lalu ia bangkit dan mencengkram kerah lelaki itu.

"AKU TIDAK AKAN MELAKUKAN APA-APA! AKU HANYA INGIN MEMBERITAHUKAN PADANYA KALAU DIA TIDAK BOLEH MENGANGGAP PARA LAKI-LAKI DISINI SEBAGAI ANAK KECIL!! KITA SEMUA SUDAH REMAJA!" seru Rin dengan cengkramannya yang semakin kuat pada kerah Isagi.

Dari perkataan lelaki itu, Isagi dapat mendengar sebuah kesimpulan. Rin khawatir dengan Haruhi. Lelaki yang terlihat dingin dari luar seperti kulkas 100 pintu itu ternyata bisa khawatir dengan seorang gadis.

"PEMENANGNYA ADALAH BAROU SHOUEI!! WOOOOOOOUUUU!!!— Cuy, itu yang dibelakang kenapa?" ujar Reo yang terganggu dengan keributan di belakang penonton.

"WEH WEH WEH! Tawuran tawuran! Reo kau dukung siapa?" seru Chigiri heboh. Seketika ia langsung mendapat hadiah geplakan di kepala oleh Barou.

Barou menganalisa situasi. Haruhi lagi duduk di atas ranjangnya. Gadis itu terlihat sangat terkejut dengan pertengkaran Isagi dan Rin. Nagi always pasang muka datar walaupun ada tawuran. Oke, dia masih kurang ngeh.

"Oi terong, yang menang bakal dikabulin satu permintaannya kan?" tanya Barou memastikan.

"Hm? Iya. Apa kau sudah ada keinginan?" tanya Reo yang sudah siap dengan black card.

"Aku mau.. KALIAN SEMUA BERESKAN INI DENGAN SANGAT AMAT RAPI HABISTU KELUAR DAN TIDUR DI KAMAR MASING-MASING!!" seru Barou ngegas.

Sebenarnya Tokimitsu terlihat lebih kuat dari Barou. Namun, the power of clean freak, en no no bising bising, Barou susah payah memenangkannya.

"Ehhhh???? Satu permainan lagi dong~ Puncaknya disini nihh!! plisss plisss baaaaaang! Abang barou keren deh!" ujar Bachira ngemis ke Raja sambil senyum tengil.

"CEPET.BERESIN" titah Barou mutlak. Wajahnya yang menyeramkan membuat semua orang bergegas membereskan ruangan.

Bukan Bachira namanya kalo gak ngelunjak. Dia langsung kabur ke kamarnya tanpa membantu membereskan ruangan.

21.35

Usai membereskan kamar tim 2, mereka semua pergi ke kamar masing-masing. Haruhi pulang bersama teman satu timnya, Tokimitsu dan Rin. Bachira udah duluan, Aryu gak ikut.

"Tadi itu hampir aja kau mengalahkan kakakku. Don't mind Ao-chan! Lain kali kau pasti bisa!" ujar Haruhi menyemangati lelaki itu.

"A-Arigatou. Tadi Barou-kun tiba-tiba kuat sekali setelah Bachira-kun ngomong sesuatu" ujar Tokimitsu.

"Dia ngomong apa?" tanya Haruhi kepo.

"Dia bilang, “Woi Raja Besar! Kalau kau kalah nanti kupakekan celana dalammu ke bola pas main sama U-20!!” gitu" ujar Tokimitsu sambil garuk-garuk tengkuknya yang gak gatal.

[Thief] Blue Lock x Female Where stories live. Discover now