[Thief] Blue Lock x Female

54. Wolmido

Apakah kalian tau apa itu Wolmido?

Wolmido merupakan wahana ala Korea yang berbentuk lingkaran dan akan berguncang hebat sampai orang yang ada di dalam wahana tersebut terbanting-banting dan beralih duduk di tempat yang berbeda dengan tempat duduk semulanya. Oleh karena itu orang-orang harus berpegangan kuat pada besi sandaran mereka agar tidak terbanting.

Biasanya wahana ini terkenal sebagai wahana mak comblang. Apalagi MC nya juga ikut nyomblangin para jomblo yang datang.

Namun sayangnya Haruhi yang kudet dan tidak pernah ke taman bermain itu tidak tau mengenai wahana ini. Jadilah ia duduk di dalam wahana tersebut tanpa berpegangan pada apapun. Hanya duduk anteng.

Hari ini, atas permintaan Shiho, tiga saudara bermarga Barou ini bersama-sama pergi ke taman bermain untuk yang pertama kalinya. Karena Shiho lagi nonton atraksi dengan Barou, Haruhi yang merasa bosan itupun pergi duluan dan mencari wahana yang menarik.

"Mbak yang pakai hoodie hitam telinga tikus, udah punya pacar belum?" tanya Host wahana ini pada Haruhi. Satu-satunya perempuan yang memakai celana dan pakaian tertutup di wahana ini.

Haruhi menggeleng. Kemudian ia ditanya umurnya dan ia pun menunjukkan angka 16 dengan jarinya.

Bukan hanya Haruhi saja, orang-orang yang terlihat datang sendirian di wahana ini ditanyai oleh Host tersebut. Bahkan ada cewek dengan baju ketat dan rok mini disuruh pindah tempat duduk ke samping lelaki yang mengenakan topi hitam yang terlihat datang sendirian. Sementara itu, Haruhi juga disuruh pindah tempat duduk ke samping seorang lelaki.

DUM DUM DUM!

Wahana bergoyang hebat sedari awal, membuat Haruhi tersentak dan terlempar karena ia belum siap dan tidak paham dengan wahana ini. Lelaki di sampingnya dengan sigap memeluknya sebelum Haruhi terjatuh.

Karena wahana ini terus bergoyang hebat, lelaki terus menarik Haruhi untuk duduk di depannya lalu ia melingkarkan kakinya pada pinggang Haruhi, mencegah gadis itu untuk pergi.

Haruhi terkejut dengan betapa berguncangnya wahana ini. Sebuah tangan kekar menggelitik di pinggang dan perutnya. Ketika tangan itu naik ke atas, Haruhi langsung menghentikannya. Ia merasa risih dengan sentuhan tangan lelaki itu.

Haruhi mencoba menoleh ke arah sang lelaki dengan wajahnya yang sudah memerah.

"Permisi—"

Seketika bibir Haruhi merasa kelu untuk mengucapkan sesuatu karena netranya yang bertubrukan dengan netra pink dan bulu mata pirang dari seseorang yang sangat Haruhi kenal.