28. Lost Memories

3K 508 21
                                    

Sejak pertama kali Haruhi bertemu dengan Bachira, mereka selalu bermain sepak bola bersama. Bagi Haruhi, Bachira adalah teman pertamanya yang mengajaknya bermain sepak bola. Tetangganya, Itoshi brothers, Haruhi hanya bisa melihat mereka, lebih tepatnya permainan Sae.

Akan tetapi, setelah Haruhi bermain dengan Bachira, permainannya jadi semakin mahir dan terkadang Haruhi bermain bersama Rin saat ibunya tidak ke rumah sakit.

10 Juli

Haruhi selalu ikut ibunya ke rumah sakit dan bermain bersama Bachira di seberang bangunan itu.

"Haruhi!~ Ayo pulang~" seru ayah Haruhi yang baru saja selesai bekerja. Pria paruh baya itu melambaikan tangan dari dalam mobil dan memanggil anaknya.

Di saat yang sama, ibunda Haruhi telah keluar dari rumah sakit dan berjalan mendekati mobil suaminya. Ia melihat putrinya dan anak kecil yang familiar berada di lapangan dan tengah menengok ke arahnya.

"Haruhi!~ ayo pulang!~ Meguru-kun, meguri aite ne~" ujar Haruka dengan puisi yang ia suka. Wanita paruh baya itu tersenyum manis. Sangat mirip dengan Haruhi.

"Megurin, aku pulang dulu ya. Bye bye~" ujar Haruhi sambil melambaikan tangan.

Tiba-tiba Bachira teringat dengan perkataan Haruka tentang puisi yang disukai wanita paruh baya itu.

"Puisi itu ditulis setelah pertemuan singkat dengan seorang teman masa kecil yang sudah bertahun-tahun tidak dia temui saat teman itu berangkat pada tanggal sepuluh bulan ketujuh."

'Tanggal sepuluh bulan ketujuh...' batin Bachira yang teringat kalau hari ini adalah tanggal 10 Juli.

"Aku bahagia bisa bertemu denganmu. Jangan tinggalkan aku ya, Hacchan. Besok kesini lagi ya" ujar Bachira yang terlihat tidak se-ceria biasanya. Seolah anak itu merasakan sesuatu yang tidak mengenakkan.

"Tentu saja, Megurin! Bermain bola bersamamu selalu menyenangkan! Mari kita bermain bola selamanya!" seru Haruhi sambil menggandeng kedua tangan Bachira. Setelah itu ia melepaskannya dan berlari-lari kecil menuju mobil ayahnya yang berhenti di pinggir jalan.

Saat Haruhi berada di depan pintu mobil, tiba-tiba ia membalikkan badan dan menatap sahabatnya.

"Ibuku pasti akan mengatakan, Tachi wakare!" seru Haruhi walaupun ia tidak mengetahui maksud dari puisi itu. Hanya saja ia sering mendengar ibunya mengatakan itu pada seseorang saat akan pamit pergi.

Mendengar itu, Haruka tertawa pelan. Sepertinya kecintaannya pada karuta juga menurun pada anaknya.

“Meskipun kita mungkin berpisah, / jika saya mendengar bahwa Anda merindukan saya / seperti pinus gunung Inaba, / saya akan kembali kepada Anda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Meskipun kita mungkin berpisah, / jika saya mendengar bahwa Anda merindukan saya / seperti pinus gunung Inaba, / saya akan kembali kepada Anda.”

Haruhi pun berbalik dan menggapai gagang pintu mobil.

17:00

DUUAAAAAARRRRRRRRR!!!!!💥

[Thief] Blue Lock x Female Where stories live. Discover now