TIGA BELAS

75.2K 6.4K 347
                                    

❗trigger warning : violance, brutality

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

trigger warning : violance, brutality. (adegan kekerasan)

__

Kayra memegang kepalanya yang berdenyut kencang. Seingatnya tadi ia masih berada di club. Kebetulan Angela menelepon dan meminta bantuannya karena perempuan itu terjebak di salah satu private room selama hampir dua jam tanpa ada satupun orang yang bisa dimintai tolong.

Ia ingat saat hendak memesan ojek online, kepalanya mendadak menghantam sesuatu yang keras sebelum kemudian kesadarannya hilang.

Jari perempuan yang tengah mengenakan kaos oblong dan celana jeans itu menyusuri pelipisnya yang berjejak darah.

"Ha—"

"BRENGSEK!"

BUGH!

Belum sempat sosok yang menculik Kayra itu menuntaskan kalimatnya, seseorang dari arah belakang sudah terlebih dahulu melayangkan tinjunya. Kayra memicingkan matanya, membidik pada sosok yang tengah bergulat—atau bisa dibilang pengeroyokan—kepada si penculik.

Sebersit rasa tenang dan aman menyelinap saat Kayra melihat dua wajah yang dikenalinya, Riel dan Gara.

Selagi Riel menghajar Zio, sang dalang penculikan, membabi buta, Gara bergegas menyelamatkan Kayra dari ikatan.

"Kay? Anjir kepala lo lecet!"

"CEWEK GUE LECET?!" teriak Riel beringas.

"WAH SIALAN! MATI LO, ANJING! DASAR BAJINGAN!" Riel semakin mengamuk dan tidak terkontrol melampiaskan amarahnya.

"Bisa jalan Kay?"

Cewek dengan rambut tergerai acak itu tidak merespon dikarenakan pandangannya yang masih kabur dan berkunang-kunang.

Puas menghajar Zio, Riel mengambil alih tubuh Kayra dari Gara.

"Gar, lo urus dia. Biar gue urus Kay."

Masih dengan tubuh basah kuyup dan buku-buku tangan berhias darah, Riel menggendong Kayra masuk ke kendaraan berpintu dua berwarna hitam legam miliknya.

"Its okay, baby girl."

Riel menidurkan Kayra di kursi sebelah kemudi. Jempolnya mengusap dengan sangat hati-hati pelipis Kayra yang berdarah seakan Kayra bisa remuk kalau ia memberi tekanan sedikit saja.

Diarahkannya ibu jari yang bernoda darah milik Kayra itu ke bibir ranumnya, menyesap kemerahan itu, kemudian mengecup singkat sudut alis Kayra yang lecet.

"You're safe with me."

___

Tenggorokan Kayra luar biasa kering. Ditambah kepalanya yang terasa pusing membuat Kayra memaksa kedua kelopak matanya terangkat.

GEVARIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang