GEVARIEL

SEMBILAN BELAS

___

"Iel minta maaf..."

"Kay jangan ngambek dong..."

"Kay, Iel kan cuman—"

"Cuman apa?!"

"Cuman mau ngelindungin Kay dari cowok idung belang loreng-loreng spek buaya kayak cowok tadi! Harusnya Kay tuh berterimakasih sama Iel karena—"

"—karena udah bikin gue dipecat tanpa gaji dan bonus?! Iya makasi. Makasi banyak."

Riel terdiam patuh. Saat ini Kayra sedang mengendarai mobil Riel, membiarkan cowok itu duduk diam di kursi penumpang.

"Tapi—"

"Tapi apa?!" balas Kayra galak. "Lo tau cowok kayak gitu udah banyak—"

"BANYAK?! SIAPA AJA KAY? KASIH TAU GUE NAMA-NAMANYA BIAR GUE HAJAR SATU-SATU YANG BERANI NGEDEKETIN LO!"

"RIEL!"

Nyali Riel langsung ciut saat Kayra berteriak.

"Kay jangan ngebut—"

"Apa?! Bukannya biasa juga lo sering balapan kan?!"

"Iya kan kalau Iel yang bawa mobilnya."

"Oh, lo gak percaya gue?"

"Percaya kok. Kapan Iel gak percaya sama—KAY ADA MOBIL!"

Jantung Riel hampir copot melihat bagaimana dengan luwesnya Kayra menyalip mobil di depan mereka tadi.

"Kay..." rengek Riel. "Jangan marah lagi dong."

"Nanti Iel ganti deh uangnya."

Kayra masih diam.

"Lagian harusnya Iel yang marah tau. Bisa-bisanya Kay jual Iel ke nenek sihir itu! Kan kalau Kay butuh uang bisa minta ke Iel!"

"Oh ya?"

Riel spontan mengangguk kencang. "Kay butuh berapa? Kasih tau Iel sekarang."

Senyum licik terbit di bibir Kayra. Gadis itu memberhentikan mobil di depan sebuah minimarket. Masih dengan membiarkan mesin mobil menyala, Kayra menghadapkan tubuhnya ke Riel.

"Yakin?"

"Yakin!"

Tangan Kayra terulur ke arah Riel. "Siniin dompet lo."

Tanpa rasa curiga sedikitpun, Riel menyerahkan dompetnya ke Kayra.

"Hape lo pinjem."

Sekali lagi, dengan patuhnya Riel menyerahkan ponselnya.

"Kalau Kay takut Iel selingkuh, Iel gak selingkuh kok. Jamilah aja yang semok seksi gitu Iel tolak."

"Turun."