EXTRAPART

81.1K 6.1K 1.2K
                                    

SESUAI JANJI!! INI EXTRAPARTNYAAA LANJUTANN PART END KEMARINN!!

____

"Numpang di apart lo bentar—lo ngapain pake jas gitu?" tanya Riel heran.

"Disuruh bokap. Katanya bakal ada tamu penting di acara charity night malam ini."

"Sejak kapan lo tertarik ikut acara penggalangan dana ginian?"

"Kalau gak ikut, gue gak dibolehin kuliah kedokteran," balas Trevis seraya membenarkan letak dasinya.

Riel meraih satu botol mineral dari dalam kulkas temannya itu tanpa meminta izin. "Lah? Gimana? Gak konek gue. Nyokap lo yang punya rumah sakit, bokap lo direktur rumah sakit. Abang lo dokter spesialis. Kenapa lo gak dibolehin kedokteran?"

"Nyokap. Gak setuju gue kuliah kedokteran."

"Konteks?"

"Anak pertamanya, abang gue, gak nikah-nikah gara-gara fokus studi."

"Oh jadi nyokap lo takut lo gak nikah-nikah gara-gara kuliah kedokteran?" Riel menjawab sendiri pertanyaannya tadi.

Trevis mengangguk dua kali. Dari arah pintu masuk, datang 3 orang perusuh.

"Lo bertiga ngapain lagi ke sini?"

"Lah lo juga ngapain di sini mana kaosan doang?" sindir Keanu.

"Masalahnya kaos oblongan dia juga lebih mahal dari jas lo, Nu," balas Gara kelewat santai, tidak peduli kalau harga diri Keanu baru saja dilukai.

"Gue lagi kabur. Nyokap tiri gue mau jodohin gue. Ya gue gak mau lah! Katanya gue mau dijodohin sama anak keluarga siapa tuh? Yang jarang muncul?"

"Widjana, El."

"Nah itu."

"Tapi, El. Ini perdana mereka muncul di publik anjir. Acara penggalangan dana malam ini bakal besar karena dubes dari Prancis juga ikut turun tangan. Lo bayangin sehebat apa acaranya kalau udah sampe keluarga Widjana turun?"

"Gue malah penasaran siapa putri keluarga Widjana. Cantik gak sih?"

"Kalau cantik jangan nyesel ya, El. Nanti gue embat," ucap Gara lagi, mengisengi Riel.

Riel tampak cuek. "Ambil. Gak minat gue. Mending gue sama Kay. Arghh!!! Ini kalau gak karena Kay bilang ada urusan gue gak bakal di sini sama kalian."

"Kita cabut dulu. Nanti gue kirimin foto ceweknya banyak-banyak."

"Gak usah," tolak Riel cepat. "Trev, numpang kasur lo ya. Males gue ke rumah, liat muka si mama lampir."

____

Riel yang asik dengan game pou yang ia mainkan harus terdistraksi oleh panggilan telepon dan notifikasi beruntun dari grupchatnya bersama teman-temannya.

"Ganggu banget—"

"Heh! Kay mau dijodohin nih!"

"Apaan sih? Dijodohin sama siapa? Anak kepala RT komplek nya gitu? Gak usah ngerjain gue. Gue lagi main seru-seru malah lo ganggu."

"Heh! Putri keluarga Widjana itu Kay bego!"

Riel ngelag bentar. Widjana? Kayra-nya? Keturunan konglomerat kaya raya sama sepertinya?

"JADI YANG MAU DIJODOHIN SAMA GUE ITU KAY?!!"

"Gak. Sekarang yang mau dijodohin sama Kay itu Trevis. Soalnya lo gak dateng. Ini nyokap lo sama nyokap Trevis lagi perang, anjir."

Riel langsung melompat turum dari atas kasur.

"GUE OTW! TONJOK TREVIS KALAU SAMPE DIA MAU!"

___

Alysa berteriak mendekati Riel yang sedang bermanja-manja dengan Kayra. "RIEL!"

"Kayy!!! Ada pelakorrr!!!" Riel mengadu. "Gak usah deketin gue, gue udah tunangan sama Kay!"

"Sorry, gak minat sama lo. Ini bokap lo kan bentar lagi ulang tahun, gue mau beliin hadiah. Bokap lo suka apa?"

"HEH?! LO MASIH DEKETIN BOKAP GUE?!"

"Pindah haluan ya lo, Sa?" tanya Gara sambil tertawa. "Doyannya Om-om sekarang."

"Kenapa? Masalah buat lo? Yang penting Om Barga baik kok," balas Alysa sambil menjulurkan lidah.

"Ekhem! Ada yang ngamuk nih hawa-hawanya," sindir Riven, merujuk pada Keanu yang duduk di sebelahnya dengan pandangan lurus tajam terarah pada Alysa. Namun yang ditatap tajam olehnya tidak membalas tatapannya sedikitpun.

"Kasih tau buruan. Bokap lo sukanya apa."

"GAK! LO JAUH-JAUH DARI BOKAP GUE!" Riel menggeleng kencang sambil marah-marah.

"Gara-gara lo, bokap sama nyokap tiri gue mau cerai tuh!"

"Ya bagus! Kan itu tujuan lo," ucap Alysa senang.

Iya permasalahannya sekarang Barga setiap hari pulang dalam kondisi mabuk terus mendatangi kamar Riel untuk diajak curhat sambil menangis. Gara-gara itu juga kegiatan sleepcall-nya dengan Kayra tiap malam terganggu.

Kalau tidak mengganggu kegiatan pacarannya dengan Kayra, Riel juga tidak peduli.

"Gak usah aneh-aneh lo. Jangan mau deh sama bokap gue, bokap gue itu kalau tidur suka kentut tiap jam, ngorok, ngences, terus bisa tiba-tiba kayang. Apalagi ya—oh! Bokap gue itu pelit banget sama istri. Noh liat nyokap tiri gue, gak pernah dinafkahin. Mending lo sama Anu aja, baik dia mah sama istri, royal, ganteng dikit soalnya masih gantengan gue, kaya ya boleh lah walau gak sekaya gue."

"Ya nyokap tiri lo kaya, bego!" sambar Riven kesal.

"Bohong lo. Buktinya Om Barga baik banget sama gue, kalau gue mau beli barang langsung dibeliin, suka ngasih hadiah, terus kalau gue ajak cerita juga didengerin," balas Alysa bersungut-sungut.

"Coba pake lingerie deh, Sa. Biasanya Om-om suka begituan," sahut Gara memberi ide.

Riel membulatkan matanya tidak terima. "Bangsat! Gak—"

Ucapan Riel belum selesai karena mulut Gara sudah terlebih dahulu dihajar seseorang.

Kantin yang semulai hiruk pikuk kegiatannya langsung terhenti begitu mendengar suara keributan dari meja mereka.

"BANGSAT YA MULUT LO!"

BUGH!

Keanu melampiaskan satu pukulan ke tulang pipi Gara.

Riven segera melerai dua sahabatnya yang bertengkar itu. "Woi! Udah! Jangan ribut di sekolah lah!"

Keanu berdecak kasar, kemudian berbalik menarik tangan Alysa agar ikut dengannya.

Gara bangkit dari posisi terlentangnya akibat ditendang jatuh oleh Keanu tadi seraya mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"Lo, Gar. Becanda lo gak asik kali ini," cetus Riven serius pada lelaki dengan reputasi playboy itu.

"Udah tau si Keanu naksir Alysa dari lama malah lo gituin Alysa-nya."

"Ke-trigger tapi kan?" balas Gara santai.

"Memang rusak dikit otak lo," balas Riven tidak mau menambah permasalahan.

Kayra menatap ke arah Gara yang sedang meraba sudut bibirnya yang lecet itu. Gara yang menyadari Kayra menatapnya menaikkan alis sambil memiringkan sedikit kepalanya ke sisi kanan.

"Napa?"

Belum sempat Kayra menjawab, dua tangan Riel menangkup rahangnya, menolehkan kepala Kayra hingga wajah mereka berdua berhadapan.

"Gak usah ngeliat muka si Garanjing. Liat muka Iel aja," perintah Riel cemburu sekaligus posesif.

"Lo juga gak usah liat-liat Kay. Awas naksir, gue santet lo!"

____

YANG MAU KAYIEL LAGII SPAMM KOMEN DI SINI!!

GEVARIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang