TIGA PULUH LIMA

51.9K 5K 633
                                    

gengs jujurly ini pertama kalinya aku nulis genre dark romance, jd maaf ya kalau jelek/alay/g sesuai ekspektasi/kekurangan2 lainnya.

btw pertanyaan random, ini kalau bunuh orang di dunia fiksi dosa gak sih sebenernya?

btw pertanyaan random, ini kalau bunuh orang di dunia fiksi dosa gak sih sebenernya?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

___

Riel masih terus bersikap biasa, bermanja-manja seperti bayi dengan Kayra. Sedangkan Kayra, pikiran cewek itu kosong. Bahkan saat pelajaran seharian ini ia tidak fokus mendengarkan dan kebanyakan melamun.

Ancaman Riel berhasil memenuhi kepalanya. Membuatnya tidak bisa berpikir jernih.

"Kayyy, suapin Iel."

Kayra dengan setengah hati menyendokkan spagetti---jangan tanya kenapa bisa ada spagetti di kantin sekolah elit ini---ke mulut Riel.

"Kay juga makan."

"Hm."

Tiga cowok yang duduk dekat mereka bahkan tidak berani mengeluarkan suara. Gara, Riven, dan Keanu sudah tau persoalan Rachel. Sebenarnya bukan hanya mereka, tapi satu sekolah tau. Siapa yang tidak heboh setelah mendengar Rachel, si murid baru, memperkenalkan diri sebagai tunangan Riel.

"Ekhem, El, ini gak ada yang lo mau jelasin ke kita kah?" tanya Keanu berusaha meretakkan atmosfer canggung di meja mereka.

Riel yang tengah menduselkan kepalanya di leher Kayra menjawab cuek. "Jelasin apa? Gue cuman kecelakaan. Udah, sekarang masih hidup."

"Soal-"

"Bisa jangan ganggu gue gak?! Gue udah gak ketemu cewek gue seminggu. Sekalian lo bertiga pindah meja kalau cuman mau nanya soal itu."

"Riel, kok lo gak ke kelas sih?" Suara dari perempuan yang terlihat kesusahan berjalan karena menggunakan tongkat jalan itu menarik atensi tiga pria di meja kecuali Riel yang fokus dengan Kayra dan Kayra yang masih termenung.

Rachel yang tidak mendapat perhatian Riel kemudian memaksa duduk di sebelah cowok itu.

"Riel, kaki gue kan susah jalan, gak bisa ke kantin. Harusnya lo ke kelas buat bawain gue makan, bukan malah makan di sini sama cewek lain."

"Ganggu lo!" maki Riel kesal. "Pergi gak lo? Sebelum gue seret."

Wajah Rachel memerah marah karena mendengar ancaman Riel. "Kalau lo lupa, kaki gue bisa gini karena lo!"

"Gak usah sekolah. Duduk cantik di rumah lo dan jangan gangguin gue. Gampang kan?"

"Gara-gara lo gue udah gak bisa balet lagi! Gue gak mau gara-gara kaki gue, gue gak bisa ke sekolah!" balas Rachel setengah berteriak.

Brak!

Kayra berdiri membuat kursinya terdorong kencang ke belakang. Dalam diam Kayra berjalan cepat keluar dari area kantin. Riel ingin mengejar namun Rachel lebih duluan berhasil mencegah kepergiannya.

GEVARIELWhere stories live. Discover now