1

25.1K 1.5K 119
                                    

"Kau hebat bisa memanfaatkan Yibo seperti itu, bahkan dia sampai tidak pernah menganggap kehadiran istrinya dan selalu berkata kasar pada istri yang sudah sangat tulus mencintainya." Pria bernama Sehun memberi pujian pada wanita didepannya.

Wanita yang bernama Cheng Xiao itu tersipu malu, ia menggenggam tangan Sehun yang berada diatas meja. Saat ini mereka tengah makan disebuah cafe.

"Aku melakukannya untuk kita, bersabarlah sedikit lagi, aku pasti akan bisa mengambil lebih banyak harta milik pria bodoh itu." Ucap Cheng Xiao dengan senyumnya menatap sang kekasih. Ya, pria bernama Sehun itu adalah kekasihnya.

"Aku akan sabar, sayang. Tapi kalau bisa cepatlah sedikit, setelah itu kita akan meninggalkan negara ini dan segera menikah." Ujar Sehun.

Tanpa mereka sadari, orang yang sedang mereka bicarakan berada tidak jauh dari meja yang mereka duduki. Wang Yibo mengepal erat tangannya saat mendengar semua percakapan itu, ternyata wanita yang selama ini menjadi kekasihnya itu hanya memanfaatkan dirinya demi harta.

"Apa yang kau lakukan sampai Yibo bisa membenci istrinya?" Sehun bertanya, dan itu dapat didengar dengan jelas oleh Wang Yibo.

"Hanya sedikit hasutan." Cheng Xiao tersenyum licik, "Yibo itu sangat bodoh, dia terlalu tergila-gila padaku, sampai dengan mudahnya termakan dengan hasutanku yang membuat dia membenci kehadiran istrinya sejak mereka menikah."

Sehun menyeringai, "kekasihku memang sangat cerdas." Pujinya yang membuat Cheng Xiao tersipu malu.

Wang Yibo yang mendengarnya sudah tidak tahan lagi, jadi selama ini mereka dengan sengaja membuat ia membenci istri yang sudah sangat tulus mencintainya. Bahkan ia sampai tidak pernah menganggap kehadiran istrinya dan bahkan dengan tega ia selalu melontarkan kata-kata kasar yang pasti sangat menyakiti hati istrinya itu. Wang Yibo menyesal, sangat sangat menyesal. Ia akan membereskan semua ini dan akan kembali kerumah untuk meminta pengampunan dari istrinya itu.

Wang Yibo bangkit dari duduknya dengan wajah yang datar dan aura gelap yang mengelilingi sekitarnya, ia mendatangi meja kedua orang yang sedari tadi ia dengarkan pembicaraannya.

Brak!

Wang Yibo menggebrak meja tersebut, membuat kedua orang itu berjengit kaget dengan mata yang terbelalak lebar saat melihat kehadirannya. Terutama wanita yang menjadi kekasihnya itu yang sudah terlihat sangat panik dan ketakutan.

"Y-Yibo,"

"Diam kau jalang!" Wang Yibo meneriaki Cheng Xiao, membuat Cheng Xiao terkejut bukan main.

Plak!

Dengan cepat tangan Wang Yibo sudah mendarat dipipi mulus Cheng Xiao, ia menampar Cheng Xiao dengan sangat kuat, bahkan saking kuatnya sampai membuat sudut bibir wanita itu sedikit robek dan mengeluarkan darah.

"Apa yang kau lakukan padanya?! Dasar brengsek?!" Sehun ingin menghajar Wang Yibo, tapi dengan mudah Wang Yibo menahan tangan Sehun yang langsung ia lipat kebelakang punggung pria itu.

"Lepaskan aku!" Sehun memberontak.

"Yibo, tolong lepaskan dia." Cheng Xiao menatap khawatir pada Sehun yang meringis kesakitan.

Wang Yibo tersenyum sinis, "kenapa? Kau takut tangan kekasihmu ini patah?" Tanyanya dingin, sangat berbeda dari biasanya yang selalu lembut saat berbicara pada Cheng Xiao.

Cheng Xiao melotot, apa Wang Yibo telah mengetahui segalanya? Biasanya pria itu akan bersikap lembut padanya, tetapi kali ini tidak, pria itu sekarang bersikap sangat-sangat kasar.

"Apa yang kau katakan, sayang? Dia hanya temanku, bukan kekasihku. Kaulah kekasihku Yibo." Ucap Cheng Xiao yang membuat Wang Yibo semakin menatap jijik padanya.

"Cih! Dasar jalang murahan! Kau tidak perlu berpura-pura lagi, aku sudah mendengar semua percakapan kalian yang hanya ingin memanfaatkanku."

"Hahahaha.." Sehun tiba-tiba tertawa keras, ia menoleh pada Wang Yibo yang masih menekan tangannya, "jadi kau sudah tau?" Tanyanya dengan senyum mengejek.

"Bagus jika kau sudah mengetahuinya. Ya, aku adalah kekasih Cheng Xiao, dan Cheng Xiao hanya memanfaatkanmu untuk mendapatkan hartamu. Kau itu terlalu bodoh Wang Yibo, sampai-sampai Cheng Xiao dengan mudahnya bisa memanfaatkanmu selama ini-... akh!" Ucapan Sehun berubah menjadi teriakan saat Wang Yibo dengan sengaja menekan kuat tangannya.

"Kalian memang benar-benar brengsek! Karena kalian aku sampai mengabaikan istriku." Wang Yibo menyeret Sehun keluar dari cafe agar tidak menjadi tontonan pengunjung cafe tersebut.

"Yibo, lepaskan Sehun!" Cheng Xiao berlari mengikuti Wang Yibo yang masih menyeret Sehun.

Bugh!

Sehun menyikut kuat perut Wang Yibo dengan tangan satunya yang masih bebas, membuat pegangan Wang Yibo pada tangannya terlepas begitu saja.

Bugh!

Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Sehun langsung melayangkan tinjunya pada wajah Yibo, tak memberikan kesempatan pada Yibo yang masih meringis kesakitan memegangi perutnya.

"Brengsek!" Wang Yibo menghapus sedikit darah yang keluar dari sudut bibirnya.

"Sehun, sudah cukup! Hentikan! Lebih baik kita pergi!" Ucap Cheng Xiao yang mulai merasa malu karena ditonton banyak orang, sebab mereka sekarang berada dipinggir jalan raya depan cafe tempat mereka makan tadi.

"Tidak, sayang. Aku belum puas menghajar orang bodoh ini, aku akan memberi pelajaran padanya karena sudah berani menamparmu."

"Jalang sepertinya memang pantas untuk ditampar! Bahkan kalau perlu harus dibunuh!" Ucapan Wang Yibo membuat emosi Sehun semakin memuncak.

Sehun kembali menghajar Wang Yibo, dan tentu saja Wang Yibo tidak akan tinggal diam, mereka berkelahi tanpa perduli pada orang-orang yang sekarang mulai ramai menonton. Bahkan orang-orang tersebut pun tidak ada niatan untuk memisahkan kedua orang yang sedang berkelahi itu, kecuali Cheng Xiao yang mencoba menghentikan mereka, ia takut Sehun kenapa-kenapa.

"GEGE! AWAS!" Seseorang berteriak pada Wang Yibo.

Brak!

Tubuh orang yang berteriak itu terpental cukup jauh setelah ditabrak oleh mobil box, orang tersebut menyelamatkan Wang Yibo yang hampir tertabrak karena sebelumnya sempat didorong oleh Sehun kejalan.

Orang-orang yang sedari tadi hanya menonton langsung berteriak histeris saat melihat kejadian yang terlalu cepat tersebut, tak terkecuali Wang Yibo yang sudah membelalakkan matanya saat mengenali siapa orang yang telah menyelamatkannya itu.

"XIAO ZHAN!!!" Wang Yibo berteriak saat menyadari orang yang telah menyelamatkannya adalah istrinya sendiri, entah dari mana istrinya itu datang sampai bisa berada disini.

Wang Yibo segera bangkit setelah sempat tersungkur, ia segera berlari mendekati tubuh istrinya yang sudah bersimbah darah. Dengan hati-hati ia memangku tubuh istrinya itu.

"Xiao Zhan,..." Suara Wang Yibo tercekat ditenggorokan saat melihat keadaan istrinya, istri yang selama ini tidak pernah ia pedulikan lah yang telah menyelamatkan nyawanya.

"G-gege,..." Lemah, suara Xiao Zhan sangat lemah. Ia memandang sayu Wang Yibo, seluruh tubuhnya terasa sangat sakit, terutama dibagian kepalanya yang terus mengeluarkan darah segar akibat terbentur aspal.

"Bertahanlah, aku akan segera membawamu kerumah sakit." Wang Yibo segera menggendong tubuh Xiao Zhan, ia berlari menuju mobilnya dengan air mata yang entah sejak kapan sudah membasahi pipinya. Bahkan ia tak memperdulikan jas mahalnya yang sudah kotor akibat terkena darah istrinya itu.

Sedangkan Cheng Xiao dan Sehun sudah pergi sedari tadi, entah kemana perginya kedua orang itu. Mereka langsung segera pergi saat melihat tubuh Xiao Zhan yang sudah bersimbah darah, mereka berdua tidak ingin terlibat dalam kasus tabrak lari itu nantinya, jadi lebih baik pergi sebelum polisi datang.













Tbc.

Jangan lupa vote dan komen.

See you.

Beloved Wife (Season 1 - YiZhan) End ✓Where stories live. Discover now