24

4.8K 420 9
                                    

"Hati-hati, bunny. Jalannya jangan terlalu cepat." Wang Yibo meraih tangan Xiao Zhan untuk menghentikan langkah istrinya yang menurutnya berjalan terlalu cepat.

"Pelan-pelan saja." Ucap Wang Yibo yang dibalas anggukan oleh Xiao Zhan.

"Apa tidak lelah?" Wang Yibo merasa khawatir, pasalnya mereka saat ini tengah berada di salah satu pusat perbelanjaan dan sudah hampir berjam-jam mereka mengelilingi pusat perbelanjaan tersebut.

"Kita pulang saja, hm? Aku khawatir kau dan baby akan kelelahan nantinya." Tangannya mengusap lembut perut sang istri yang sudah terlihat membuncit, usia kandungan Xiao Zhan saat ini sudah memasuki bulan keempat.

"Tidak lelah, tidak mau pulang." Xiao Zhan mengerucutkan bibirnya, merajuk.

"Tapi aku tidak ingin kau kelelahan, bunny."

"Tidak mau pulang!" Xiao Zhan menghentakkan kakinya kesal, bibirnya melengkung kebawah dan matanya mulai berkaca-kaca, pertanda sebentar lagi akan menangis.

Wang Yibo menghela nafas, istrinya itu akhir-akhir ini memang lebih sensitif dan moodnya juga mudah sekali berubah, jika keinginannya tidak dituruti pasti Xiao Zhan akan berkahir menangis kencang.

"Hiks.. huwaaa.. gege jahat! Aku tidak mau pulang.. huwaaa..."

Nah kan, benar. Xiao Zhan kini menangis bak anak kecil yang habis di marahi oleh ibunya.

Wang Yibo kembali menghela nafas, ia segera menyusul istrinya yang ternyata telah berjalan lebih dulu meninggalkannya.

"Sayang, tunggu. Maafkan aku, hm?" Ucap Wang Yibo setelah berhasil menghentikan langkah Xiao Zhan, tangannya mengusap lembut pipi sang istri yang terlihat lebih chubby, menghapus air mata yang membasahi pipi istrinya itu. "Jangan menangis. Bunny tidak ingin pulang, iya? Masih ingin jalan-jalan?" Tanyanya lembut.

Xiao Zhan mengangguk, ia mengusap kedua matanya menggunakan tangannya, pucuk hidungnya pun memerah akibat tangis dan itu membuatnya terlihat sangat menggemaskan.

Wang Yibo yang tidak tahan dengan pemandangan menggemaskan didepannya itupun langsung melayangkan beberapa kecupan di wajah manis istrinya.

"Kenapa kau sangat menggemaskan, hm?" Ia mengelus lembut pipi Xiao Zhan dan mengecupnya setelahnya. "Masih ingin jalan-jalan?" Tanyanya.

"Mn," Xiao Zhan mengangguk semangat, ia tersenyum manis.

"Baiklah. Ayo, sayangku." Wang Yibo melingkarkan tangannya pada pinggang Xiao Zhan sambil berjalan menuju kemanapun yang Xiao Zhan inginkan.

"Ge, aku ingin itu." Xiao Zhan menunjuk salah satu baju yang mencuri perhatiannya.

Wang Yibo mengikuti kemana arah yang ditunjuk oleh Xiao Zhan, "mn, ayo kita beli." Ucapnya.

"Apa boleh? Tapi itu sudah banyak." Xiao Zhan meringis melihat betapa banyaknya paper bag yang berada di tangan suaminya, itu adalah hasil yang mereka dapatkan setelah sebelumnya berkeliling selama berjam-jam.

Wang Yibo tersenyum melihat wajah istrinya yang khawatir karena melihat belanjaan mereka yang sudah terlalu banyak. "Tentu saja boleh, sayang." Ia mengecup pipi istrinya itu.

"Tapi—"

Wang Yibo memotong cepat ucapan Xiao Zhan, "tidak ada tapi, belilah apapun yang kau inginkan." Ia menarik lembut tangan istrinya, "ayo kita beli." Ajaknya.

Xiao Zhan pun mengangguk, mengikuti langkah suaminya memasuki toko yang menjual baju yang ia inginkan tadi.

"Senang?" Tanya Wang Yibo setelah keluar dari toko baju tersebut, istrinya tidak berhenti tersenyum setelah mendapatkan apa yang dia inginkan.

Beloved Wife (Season 1 - YiZhan) End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang