20

6.8K 670 20
                                    

Pagi hari di mansion utama Wang.

Zhoucheng kini tengah berkutat di dapur dengan berbagai macam sayuran yang akan ia olah menjadi makanan yang lezat.

Perut buncitnya sama sekali tidak menghalanginya untuk beraktivitas seperti ibu rumah tangga pada umumnya. Usia kandungan Zhoucheng kini sudah memasuki bulan ke 7, itu artinya dua bulan lagi ia akan melahirkan. Ah, Zhoucheng sangat tidak sabar untuk menanti putranya lahir ke dunia. Ya, putranya. Hasil USG menyatakan bahwa bayi dalam kandungannya berjenis kelamin laki-laki.

Saat tengah fokus memotong sayuran, Zhoucheng sedikit tersentak saat tiba-tiba sepasang tangan kekar memeluknya dari belakang, siapa lagi pelakunya jika bukan suaminya.

"Sudah bangun?" Tanya Zhoucheng menoleh sekilas pada Haikuan.

"Mn," Haikuan mengangguk, ia membenamkan wajahnya di bahu sang istri. Tangannya bergerak mengelus lembut perut buncit istrinya.

"Mandilah, setelah itu sarapan baru kita pergi ke rumah sakit." Ucap Zhoucheng, hari ini mereka berencana untuk menjenguk Xiao Zhan di rumah sakit.

Haikuan tidak menjawab, ia malah mengeratkan pelukannya.

"Ge," panggil Zhoucheng saat tak mendapat jawaban dari suaminya itu.

"Biarkan seperti ini sebentar, sayang." Ucap Haikuan yang merasa enggan untuk melepaskan pelukannya. Ia sangat suka memeluk istrinya seperti ini, rasanya sangat nyaman dan itu membuatnya betah berlama-lama memeluk istrinya itu.

Zhoucheng menghela nafas, akhirnya ia membiarkan saja apa yang ingin dilakukan oleh suaminya.

"Ge, lepaskan sebentar. Aku susah untuk bergerak." Ucap Zhoucheng saat Haikuan masih saja memeluknya dari belakang, ia kesulitan bergerak saat ingin mengambil bahan-bahan yang ia perlukan untuk masakannya.

"Tidak, aku ingin seperti ini lebih lama lagi." Tolak Haikuan, bibirnya mulai mengecupi tengguk istrinya.

"Basah ge." Protes Zhoucheng saat merasakan basah di tengkuk lehernya.

Haikuan tidak perduli, ia semakin gencar melakukan aksinya, melupakan fakta kalau istrinya itu mudah terpancing emosi dan akan berakhir marah-marah.

"Berhenti! Cepat pergi mandi! Kalau tidak, nanti malam kau tidur di luar!" Nah kan, Zhoucheng tersulut emosi, ia mulai jengah dengan suaminya yang sedari tadi terus mengganggunya memasak.

Sedangkan Haikuan segera melepaskan pelukannya saat mendengar ancaman istrinya itu, ia menatap sang istri yang kini telah menatapnya dengan tatapan membunuh.

"Baiklah, baiklah. Aku akan mandi, jangan marah, hm." Haikuan menurunkan pisau yang sebelumnya di arahkan istrinya tepat di depan wajahnya.

"Jangan marah sayang, nanti cantiknya hilang." Ucap Haikuan lalu mengecup bibir sang istri, dan dengan secepat kilat ia berlari keluar dari dapur sebelum talenan yang dipegang oleh istrinya itu melayang ke wajah tampannya.

Zhoucheng mendengus melihat itu, lalu kembali melanjutkan acara masak memasaknya.

.
.
.

Rumah sakit.

Brak!

Pintu ruang rawat inap Xiao Zhan di buka kasar dari luar, membuat Xiao Zhan yang sedang memakan sarapannya disuapi oleh Wang Yibo seketika langsung tersedak saking terkejutnya.

Wang Yibo yang melihat itu segera memberikan segelas air pada istrinya.

"ZhanZhan apa kau baik-baik saja? Kenapa bisa sampai masuk rumah sakit?" Nyonya Xiao, pelaku pendobrakan pintu itu berseru panik sambil menghampiri Xiao Zhan yang sedang meminum air dengan rakus.

Beloved Wife (Season 1 - YiZhan) End ✓Where stories live. Discover now