2

18.2K 1.5K 115
                                    

"LEBIH CEPAT!" Wang Yibo berteriak kepada supirnya, air matanya tak berhenti mengalir saat melihat kondisi istrinya yang semakin lemah.

"Bertahanlah, aku mohon bertahanlah." Suara Wang Yibo serak akibat tangisnya.

"Maaf, maafkan aku." Wang Yibo menangis sejadi-jadinya, merasa menyesal karena tak pernah menganggap kehadiran istrinya ini. Bahkan itu sudah terjadi sejak mereka menikah setahun yang lalu.

"Ge..ge.. j-jangan menangis." Tangan lemah Xiao Zhan terangkat ingin menyentuh wajah Wang Yibo untuk menghapus air mata yang mengalir diwajah suaminya itu, dan Wang Yibo yang melihatnya segera meraih tangan tersebut untuk ia letakkan dipipinya.

"Aku mohon bertahanlah, beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya, hm. Aku akan membahagiakanmu, aku tidak akan mengabaikanmu lagi." Air mata Wang Yibo semakin deras mengalir saat merasakan basah pada tangannya yang menopang kepala Xiao Zhan, itu artinya darah dari kepala istrinya itu terus mengalir keluar.

Xiao Zhan tersenyum dengan wajahnya yang mulai memucat, kesadarannya hampir memudar, tapi ia masih bisa mendengar dengan jelas seruan penuh kekhawatiran itu keluar dari mulut seseorang yang selama ini tidak pernah menganggap kehadirannya.

Selama satu tahun, inilah pertama kalinya Xiao Zhan mendapatkan perhatian seperti ini dari pria yang telah menjadi suaminya. Dalam jarak sedekat ini, ia dapat melihat dengan jelas bagaimana raut kekhawatiran yang terpancar diwajah Wang Yibo. Bahkan air mata pria itu tak berhenti mengalir saat melihat keadaannya.

"Tetaplah sadar, jangan tutup matamu. Aku mohon." Nada memohonya sangat menyedihkan.

"K-kepalaku sa...kit." Xiao zhan meringis, membuat Wang Yibo diliputi oleh rasa takut dan khawatir yang menjadi satu.

"Bertahanlah, sebentar lagi kita akan sampai dirumah sakit." Wang Yibo berusaha meyakinkan sang istri dan menenangkan dirinya sendiri.

"AKU BILANG LEBIH CEPAT! APA KAU TULI?!" Wang yibo kembali meneriaki supirnya itu.

Xiao Zhan mengusap lembut pipi Wang Yibo dengan sedikit tenaganya yang tersisa untuk menenangkan pria itu.

Wang Yibo yang merasakan usapan lembut itu langsung menggenggam tangan Xiao Zhan, lalu mengecup dan menciumi tangan itu berulang kali.

"G-gege, b-boleh aku minta peluk?" Pinta Xiao Zhan lemah.

Wang yibo mengangguk cepat, ia langsung memeluk tubuh lemah sang istri dengan hati-hati.

"A-aku bahagia. Akhirnya aku bisa merasakan pelukan gege." Xiao Zhan mengucapkannya dengan tersenyum lemah, akhirnya ia bisa merasakan pelukan dari suaminya itu.

Wang Yibo semakin terisak saat mendengar itu. Sebenarnya seberapa kejam dirinya ini? Bahkan hanya sekedar pelukan saja ia tak pernah memberikan pada istrinya ini. Rasa bersalah dan penyesalannya semakin besar, dadanya terasa sangat sesak. Ia mengeratkan pelukannya pada tubuh lemah tersebut.

"Aku akan sering memelukmu seperti ini, jadi bertahanlah. Kita akan segera sampai ke rumah sakit, kau pasti akan selamat, aku tidak akan membiarkan hal buruk terjadi padamu." Wang Yibo berbisik ditelinga Xiao Zhan dengan berlinangan air mata.

Xiao zhan tersenyum didalam dekapan hangat sang suami yang selama ini sangat ia nantikan.

"A-aku mencintaimu, ge..." Ucapnya lemah, dan setelahnya mata Xiao Zhan tertutup bersamaan dengan tangannya yang terkulai lemah.

Jantung Wang Yibo seperti berhenti berdetak saat melihat tangan yang tadinya melingkar di lehernya kini terkulai lemah, apalagi saat melihat mata indah milik istrinya itu kini telah tertutup.

Beloved Wife (Season 1 - YiZhan) End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang