26

1.9K 270 12
                                    

"....Zhan.."

"Xiao Zhan..."

"Xiao Zhan....."

"XIAO ZHAN!!!"

Wang Yibo terbangun dengan nafas yang terengah. Ia menatap sekelilingnya, ruangan seberapa putih menyapa penglihatannya. Ini rumah sakit, ia menyadarinya saat melihat jarum infus yang tertancap di tangannya.

Brak!

Pintu ruangan itu tiba-tiba dibuka dengan kasar.

"Yibo, kau sudah sadar?!" Nyonya dan tuan Wang segera menghampiri Wang Yibo saat mendengar suara teriakan putranya dari luar.

"Syukurlah kau sudah sadar." Ucap Tuan Wang.

Wang Yibo hanya diam saja, ia terlihat masih kebingungan. Dan tak lama matanya terbelalak lebar saat ia menyadari sesuatu.

"Xiao Zhan? Xiao Zhan dimana, bu? Istriku dimana?" Wang Yibo bertanya panik.

Wang Yibo dapat mengingat dengan jelas kejadian sebelumnya yang menimpanya bersama sang istri, dan saat itu kondisi istrinya sangat tidak baik-baik saja, istrinya terlihat sangat mengenaskan dengan tubuh yang berlumuran darah.

Bukannya menjawab pertanyaan putranya, nyonya Wang malah terlihat menangis.

"Kenapa ibu menangis? Jawab aku, bu! Xiao Zhan dimana? Aku ingin bertemu dengannya." Tanya Wang Yibo lagi, bahkan ia sudah ingin turun dari ranjangnya jika tidak di tahan oleh ayahnya dan terkendala kakinya yang terasa sangat sulit untuk digerakkan.

"Ayah, Xiao Zhan dimana? Kenapa kalian hanya diam saja? Tolong jawab aku!" Kali ini Wang Yibo bertanya pada tuan Wang, perasaannya mulai tidak enak saat melihat ibunya yang terus menangis tanpa menjawab pertanyaan darinya.

"Ibu, ayah.. Xiao Zhan baik-baik saja, kan? Kenapa ibu terus menangis? Tolong katakan sesuatu." Suaranya mulai melemah, ia takut kejadian itu terulang lagi.

Tuan Wang menepuk pundak putranya, "tenangkan dirimu, ikhlaskan kepergiannya."

Mata Wang Yibo membola, kepergian? Kepergian siapa? Apa maksud ayahnya? Jangan-jangan...

"A-apa maksud ayah? Kepergian siapa? Bicaralah yang jelas ayah." Wang Yibo mulai takut, ia tidak siap untuk mendengar jawaban dari ayahnya.

"Nak, ini sudah satu bulan lebih. Jangan—"

"Berhenti! Cukup! Tolong jangan lanjutkan lagi, aku tidak mau mendengarnya. Aku hanya ingin bertemu dengan istriku, katakan padaku dimana istriku sekarang? Dimana Xiao Zhan-ku?" Wang Yibo kembali ingin turun dari ranjangnya, ia bahkan menepis tangan tuan Wang yang berusaha mencegahnya melepaskan infus di tangannya.

"Yibo, cukup! Kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri.. hiks.. tolong jangan seperti ini, nak.. hiks.." nyonya Wang terisak pilu, ia juga membantu suaminya untuk memegangi sang putra. "Jangan seperti ini, Yibo. Ibu tau kau menyesal, tapi tolong kau ikhlaskan kepergian Xiao Zhan, biarkan dia tenang di alam sana."

"APA MAKSUD, IBU?! XIAO ZHAN-KU MASIH HIDUP! JANGAN MENGAKATAKAN XIAO ZHAN-KU SUDAH TIADA! DIA MASIH HIDUP!" Teriak Wang Yibo, ia benar-benar tidak terima dengan perkataan ibunya.

"Ada apa, bu? Apa yang terjadi?" Haikuan baru saja masuk dengan membawa beberapa paper bag ditangannya, sepertinya ia baru saja kembali dari membeli makanan untuk makan siang mereka. "Yibo, kau sudah sadar?" Ia tampak terkejut dan cepat-cepat menaruh paper bag itu di atas meja lalu menghampiri adiknya.

Wang Yibo langsung memegang erat tangan Haikuan. "Ge, katakan dimana Xiao Zhan? Aku ingin bertemu dengannya. Ibu dan ayah mengatakan Xiao Zhan sudah tidak ada, itu tidak benar, kan? Xiao Zhan-ku masih hidup kan, ge? Ibu dan ayah hanya bercanda saja, kan? Cepat jawab aku, ge. Jangan diam saja."

Beloved Wife (Season 1 - YiZhan) End ✓Where stories live. Discover now