Beloved Wife (Season 1 - YiZhan) End ✓

23

Author hantu comeback 🤣

Puas-puasin deh bacanya, sebelum story ku menghilang lagi 🤭

Harap maklum jika chap ini kurang bagus atau gak enak dibaca, akibat lupa alur sama cerita sendiri jadi harus ngulang baca dari awal lagi baru bisa nulis untuk chap selanjutnya.

Oh iya, story yang udah ku publis gak muncul di profil ku, gak tau entah kenapa bisa gitu. Jadi, untuk sementara yang mau lihat story yang udah di publis bisa lihat di daftar bacaan ku ya 'My Story'

Terimakasih 🙏

Happy reading 🤗

***

Kini Haikuan, Wang Yibo, Xiao Zhan, serta tuan dan nyonya Wang telah berkumpul di ruang rawat Zoucheng. Ibu muda itu masih belum sadarkan diri karena efek dari obat bius.

Haikuan menunggu istrinya bangun dengan sabar, duduk di kursi samping ranjang rawat sang istri sambil menggenggam tangan istrinya itu, sesekali mengecup punggung tangan tersebut dengan terus mengucapkan kata terimakasih pada istrinya karena telah melengkapi hidupnya dengan memberikannya keturunan.

"Permisi," Seorang perawat masuk ke dalam ruang rawat Zoucheng dengan mendorong box bayi yang berisi bayi mungil milik pasangan KuanCheng.

"Ini bayi anda, tuan." Sang perawat meletakkan box bayi tersebut tepat di sebelah ranjang yang di tempati Zoucheng.

"Terimakasih." Ucap Haikuan yang kini telah berdiri di samping box bayi yang berisikan anaknya.

Perawat wanita itu mengangguk, lalu pamit undur diri.

Setelah perawat itu pergi, tuan dan nyonya Wang serta Wang Yibo dan Xiao Zhan mulai mendekat dan mengelilingi box bayi itu. Ingin melihat lebih jelas wajah bayi mungil yang baru saja lahir ke dunia.

"Dia sangat kecil." Tuan Wang mengelus lembut pipi kemerahan bayi tersebut.

Nyonya Wang terkekeh mendengar ucapan suaminya, "tentu saja, dia masih bayi." Jeda sejenak, "kau sudah menyiapkan nama untuknya, Kuan?" Nyonya Wang menatap Haikuan.

Haikuan mengangguk, "sudah, bu. Aku dan A-Cheng sudah menyiapkan nama untuk anak kami dari jauh-jauh hari."

"Wah, benarkah? Kalau begitu siapa namanya?" Nyonya Wang terlihat sangat antusias.

Haikuan tak langsung menjawab, ia membungkuk di pinggiran box kaca anaknya, memandang wajah jagoan kecilnya yang masih terlelap dalam tidurnya, tidak terganggu sama sekali dengan kebisingan yang ditimbulkan orang-orang dewasa di sekitarnya. Haikuan mengelus lembut pipi putranya menggunakan jari-jari tangannya, tersenyum lembut memandang wajah putranya itu.

"Wang Jingyi." Ucap Haikuan dengan menatap lekat wajah putranya.

"Nama yang bagus." Ucap nyonya Wang puas dan di angguki setuju oleh tuan Wang.

"Kuan ge, bolehkah aku menggendongnya?" Tanya Xiao Zhan.

Haikuan menatap adik iparnya itu, "tentu." Jawabnya, lalu mengambil putranya dengan hati-hati dan memberikannya pada Xiao Zhan.

Xiao Zhan menerimanya dengan senyuman, ia sama sekali tidak kesulitan untuk menggendong bayi mungil tersebut.

"Hati-hati menggendongnya, bunny." Ucap Wang Yibo.

"Mn," gumam Xiao Zhan dengan senyumnya.

Wang Yibo memeluk Xiao Zhan dari belakang, dagunya ia tumpukan pada bahu istrinya itu. Tangan Wang Yibo ikut membantu memegangi Jingyi.