27

2.7K 282 14
                                    

Seminggu telah berlalu, kondisi Wang Yibo juga semakin membaik. Ia pun sudah mulai bisa mengontrol emosinya, meski belum bisa menerima kenyataan bahwa ia telah kembali lagi ke dunia yang tidak ada Xiao Zhan-nya. Wang Yibo tidak bisa menerima kenyataan itu, tidak akan pernah bisa.

Wang Yibo menatap keluar jendela kamar rawatnya dengan tatapan kosong, ia kembali mengingat masa-masa dimana ia masih berada di dunia yang ada Xiao Zhan, disana mereka sangat bahagia bahkan mereka tengah menanti kelahiran buah hati mereka. Tapi, takdir berkata lain. Sepertinya dewa memutuskan membawanya kembali ke dunia dimana yang seharusnya ia memang berada.

"Kau sedang memikirkan apa?" Pertanyaan dari nyonya Wang membuyarkan lamunan Wang Yibo.

Wang Yibo menoleh pada ibunya yang baru saja masuk, "tidak ada." Jawabnya dingin.

Nyonya Wang sedih mendengar itu. Setelah bangun dari tidur panjangnya, Wang Yibo banyak berubah. Putranya itu menjadi lebih pendiam dari sebelumnya, sikapnya juga menjadi lebih dingin, lebih suka menyendiri, bahkan tidak pernah tersenyum sedikitpun. Meski sebelumnya sang putra adalah orang yang kaku dengan wajah datarnya, tapi nyonya Wang masih dapat melihat senyum Wang Yibo walaupun hanya sesekali, tidak seperti sekarang yang tidak pernah menampilkan senyum sedikitpun.

"Hah..." Nyonya Wang hanya dapat menghela nafas melihat perubahan dari putranya. "Kata dokter, hari ini kau sudah diperbolehkan untuk pulang." Ucap nyonya Wang sambil mulai membereskan barang-barang Wang Yibo.

Wang Yibo hanya diam, tidak ada niat untuk menjawab. Ia kembali menatap kearah luar jendela.

"Dokter mengatakan kau harus sering melakukan terapi agar kakimu bisa berjalan lagi." Ucap nyonya Wang lagi.

Karena sebulan lebih dalam keadaan koma, itu membuat saraf kaki Wang Yibo sedikit kaku yang membuat kakinya sulit untuk digerakkan, dan mengharuskannya memakai bantuan kursi roda. Itu sebabnya ia memerlukan terapi agar kakinya dapat berjalan normal kembali.

"Bu?" Wang Yibo tiba-tiba memanggil sang ibu, dan tentu saja itu membuat nyonya Wang merasa senang. Putranya sudah mau berbicara.

Nyonya Wang segera menghampiri sang putra, ia meninggalkan begitu saja barang-barang putranya yang belum selesai ia bereskan.

"Kau ingin sesuatu?" Tanya nyonya Wang lembut.

Wang Yibo mengangguk.

Nyonya Wang tersenyum, "katakan kau ingin apa?"

"Aku ingin bersama Xiao Zhan."

.
.
.

Waktu berlalu begitu cepat, Wang Yibo sudah bisa berjalan normal kembali setelah beberapa kali rutin melakukan terapi.

Sikapnya tidak berubah, masih sama seperti saat ia baru saja bangun dari komanya. Ia lebih suka menyendiri daripada harus berkumpul dengan keluarganya. Jika ia mulai merasa kesepian, ia lebih memilih mengunjungi makam Xiao Zhan daripada harus mengunjungi mansion utama Wang.

Wang Yibo juga memilih tinggal seorang diri di mansionnya yang dulu ia tempati bersama Xiao Zhan. Ia menolak tawaran sang ibu yang memintanya untuk tinggal di mansion utama Wang. Kamarnya pun sekarang telah pindah, ia memilih menempati kamar yang dulu ditempati oleh Xiao Zhan agar bisa lebih dekat dengan sosok istrinya, meskipun kini yang tertinggal hanya kenangan sang istri di kamar itu.

Bagaimana dengan perusahaannya?

Wang Yibo tidak perduli.

Ia membiarkan perusahaannya terbengkalai begitu saja, meskipun tidak berlangsung lama karena ayahnya mengambil alih kepemimpinan untuk menyelamatkan perusahaan itu.

Beloved Wife (Season 1 - YiZhan) End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang