16

8.9K 958 34
                                    

Seorang wanita tengah duduk santai di sebuah cafe sambil menikmati jus yang telah di pesanannya. Tak lama datanglah seorang pria yang langsung duduk di hadapan wanita tersebut.

"Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan informasi yang kuinginkan?" Tanya Wanita itu tanpa perlu berbasa-basi.

"Ya. Mereka akan datang ke pesta itu." Jawab pria tersebut.

Wanita itu menyeringai puas dengan informasi yang di berikan oleh orang di depannya, ia mengeluarkan amplop coklat dari dalam tasnya, kemudian memberikannya pada pria itu.

"Ini bayaranmu." Ucapnya.

Pria itu membuka amplop tersebut untuk menghitung berapa jumlah uang di dalamnya.

"Kenapa cuma segini? Ini tidak sesuai dengan yang kau janjikan sebelumnya." Protesnya yang tidak terima dengan jumlah uang yang di berikan oleh wanita itu.

"Ck! Terima saja uang itu dulu, besok akan aku berikan padamu sisanya, kalau perlu aku akan memberikanmu bonus." Ucap wanita tersebut.

"Baiklah, aku akan menagih sisanya besok. Jangan sampai kau ingkar janji." Peringatnya.

"Ya, ya. Aku tidak akan ingkar janji. Sudah, lebih baik kau pergi sana." Ucapnya yang membuat pria itu langsung pergi meninggalkannya.

Wanita itu kembali meminum jusnya, senyum licik pun terukir di bibirnya, otaknya saat ini di penuhi dengan berbagai macam rencana jahat.

Ia mengeluarkan uang dari dalam dompetnya, lalu meletakkannya di atas meja dan pergi begitu saja meninggalkan cafe itu.

.
.
.

Mobil mewah milik Wang Yibo tiba di gedung yang menjadi tempat acara pesta di selenggarakan, sang supir segera turun untuk membukakan pintu penumpang.

Wang Yibo turun terlebih dahulu, ia mengulurkan tangannya menyambut sang istri yang akan turun setelahnya.

Wang Yibo membawa sang istri memasuki gedung tersebut, berjalan bersisian dengan bergandengan tangan mesra, menjaga setiap langkah istrinya dengan penuh kehati-hatian.

Sesampainya di ballroom pesta mereka di sambut hangat oleh tuan Li, pria paruh baya itu segera menggiring Wang Yibo dan Xiao Zhan ke salah satu meja yang masih kosong, lalu memanggil pelayan untuk menyajikan makanan dan minuman.

Pelayan pun segera datang dengan nampan berisi berbagai macam hidangan di tangannya, menatanya diatas meja dengan rapi lalu pergi setelah mempersilahkan Wang Yibo dan Xiao Zhan untuk menikmati hidangan tersebut.

"Terimakasih sudah menyempatkan diri untuk menghadiri acara pertunangan putri saya, tuan dan nyonya Wang." Ucap Tuan Li dengan senyumnya.

"Tidak perlu berterimakasih tuan Li." Ucap Wang Yibo.

"Tidak, tidak. Saya harus melakukannya, ini benar-benar suatu kehormatan bagi saya karena anda telah meluangkan waktu untuk hadir disini." Tuan Li terlihat sangat antusias dengan kehadiran Wang Yibo dan istrinya. Bagaimana tidak, Wang Yibo adalah pengusaha sukses yang tidak pernah mau menghadiri acara pesta seperti ini, dan sekarang CEO muda itu hadir di acara yang di buatnya, tentu saja tuan Li merasa sangat senang.

Wang Yibo hanya tersenyum tipis menanggapinya. Jujur saja, ia mulai merasa bosan dengan pesta tersebut, kalau saja ini bukan keinginan istrinya, ia tidak akan mau menghadiri acara yang menurutnya sangat membosankan.

Setelah beberapa saat mengobrol, akhirnya tuan Li pamit untuk menyambut tamu-tamu yang lain. Kini hanya tinggal Wang Yibo dan Xiao Zhan yang ada di meja itu.

"Ge, aku ingin ke toilet sebentar." Xiao Zhan berbisik pada suaminya.

"Mn, aku antar." Ucap Wang Yibo.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri." Xiao Zhan menolak dengan cepat.

"Kau yakin?" Tanyanya.

Xiao Zhan mengangguk, "mn, aku hanya sebentar."

"Baiklah. Hati-hati, hm. Jangan sampai terpeleset." Ucap Wang Yibo lembut.

Xiao Zhan mengangguk dan segera berlalu pergi.

Setelah sampai di toilet, Xiao Zhan segera masuk ke dalam salah satu bilik untuk menuntaskan urusannya, tanpa tau kalau sedari tadi ada yang mengikutinya.

Tak membutuhkan waktu lama, Xiao Zhan telah keluar dari bilik tersebut, ia beralih ke wastafel untuk mencuci tangannya.

"Ekhem!" Deheman seorang wanita menginterupsi kegiatan Xiao Zhan. Ia menoleh pada wanita tersebut, dan matanya langsung terbelalak saat mengenali siapa wanita yang memakai pakaian kurang bahan di depannya ini.

"Kau?" Ucapnya masih dengan rasa terkejutnya.

"Lama tidak bertemu, Xiao Zhan." Ucap wanita itu.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Xiao Zhan.

Wanita itu menampilkan senyum liciknya, "tentu saja mengikutimu."

"Huh?" Xiao Zhan tidak mengerti dengan maksud wanita di depannya ini, untuk apa wanita itu mengikutinya.

Saat Xiao Zhan ingin kembali membuka mulutnya untuk berbicara, wanita itu telah lebih dulu membekap mulutnya dengan menggunakan sapu tangan.

Xiao Zhan mencoba memberontak, tapi itu hanya sia-sia saja, kesadarannya semakin lama semakin menipis hingga ia jatuh tidak sadarkan diri, sepertinya sapu tangan itu sudah diberi obat bius sebelumnya. Hal terakhir yang dapat ia lihat adalah seorang pria yang datang menghampiri mereka, tapi ia tidak dapat melihat jelas wajah pria itu karena pandangannya yang berubah buram.

"Aish, berat sekali." Wanita itu mengeluh saat menopang tubuh Xiao Zhan yang pingsan. "Cepat bawa dia ke mobil." Titahnya pada pria yang baru datang itu.

"Mn," pria itu langsung membopong tubuh Xiao Zhan keluar dari toilet. Entah kebetulan atau bagaimana, toilet itu benar-benar sepi sehingga memudahkan mereka untuk menculik istri kesayangan Wang Yibo itu.

Sedangkan di keramaian pesta, Wang Yibo mulai gelisah karena sang istri tak kunjung kembali. Katanya hanya sebentar, tapi kenapa sampai sekarang istrinya itu belum kembali juga.

"Ada apa tuan Wang? Kenapa anda sangat gelisah? Apa ada sesuatu yang mengganggu anda?" Salah satu rekan bisnis menanyai Wang Yibo.

"Istriku belum kembali dari toilet, ini sudah terlalu lama dia pergi." Jawab Wang Yibo dengan raut wajah khawatir yang terlihat jelas.

"Aku harus menyusulnya, permisi." Ucapnya dan berlalu pergi meninggalkan rekan bisnisnya itu.

Sesampainya di toilet, Wang Yibo membuka semua bilik yang ada dalam toilet tersebut. Namun semua bilik itu kosong, tidak ada sosok istrinya dalam toilet tersebut, seketika rasa panik pun kini mulai menyerangnya.

Perasaan Wang Yibo sangat tidak enak, ia segera meraih ponselnya untuk menghubungi Xiao Zhan.

"Sial!" Umpatnya saat mendengar ponsel sang istri yang berdering dari dalam saku jasnya, ia lupa kalau saat di mobil tadi istrinya itu sempat menitipkan ponsel padanya.

Mencoba untuk tetap berpikir positif meskipun nyatanya ia sedang dilanda rasa panik, Wang Yibo memutuskan untuk menelusuri lorong yang ada di sekitar toilet, siapa tau istrinya itu berada di sekitar tempat ini.

"Xiao Zhan!" Ia mulai berteriak saat sudah kesana kemari mencari keberadaan sang istri tapi tak kunjung menemukannya.

"Kau dimana sayang?" Batinnya cemas. Tak dapat di pungkiri, kini pikirannya di penuhi oleh hal-hal buruk yang mungkin saja saat ini tengah terjadi pada istrinya itu.

Ditengah kepanikannya, ponsel Wang Yibo pun berdering nyaring. Ia mengabaikan panggilan tersebut, dan kembali mencari keberadaan istrinya.

Tapi dering ponselnya tak juga kunjung berhenti, dengan rasa kesal Wang Yibo akhirnya mengangkat panggilan dari nomor yang tak ia kenali itu. Ia sudah bersiap untuk menyumpah serapahi orang yang sudah berani mengganggunya, namun sebelum itu terjadi ia telah lebih dulu di kejutkan oleh ucapan orang di seberang sana.













Tbc.

Jangan lupa vote dan komen.

See you.

Beloved Wife (Season 1 - YiZhan) End ✓Where stories live. Discover now