19

7.3K 691 21
                                    

Di depan ruang IGD, terlihat Wang Yibo tengah terduduk lemas di kursi tunggu dengan wajah khawatirnya yang terlihat sangat kentara.

Matanya seperti enggan untuk berkedip menatap pintu IGD yang entah kapan akan terbuka.

"Bagaimana keadaan adik ipar, Yibo." Tanya Haikuan yang baru saja sampai.

Wang Yibo menoleh menatap kakaknya dengan mata yang terlihat memerah dan sedikit bengkak menandakan kalau ia habis menangis.

"Dokter belum selesai memeriksanya." Jawabnya lirih.

Haikuan mengangguk paham, lalu duduk di samping Wang Yibo.

"Ge, istri dan anakku akan baik-baik saja, kan? Mereka tidak akan meninggalkanku, kan?" Wang Yibo terlihat sangat ketakutan saat ini.

Haikuan menepuk singkat pundak adiknya itu, "tenanglah, aku yakin mereka akan baik-baik saja." Ucapnya mencoba menenangkan sang adik, meskipun sepertinya itu tidak berhasil, rasa khawatir bercampur takut masih dirasakan oleh Wang Yibo saat ini.

"Ah, ya.. Cheng Xiao dan Sehun sudah berhasil disingkirkan sesuai dengan rencana kita. Mobil mereka meledak didasar jurang." Ucap Haikuan.

Wang Yibo hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan, ia tidak perduli dengan dua orang sialan itu. Yang memenuhi pikirannya saat ini hanyalah kondisi istri dan calon anaknya.

"Yibo, Kuan..." Dari kejauhan nyonya Wang sudah berteriak memanggil kedua putranya yang sedang duduk di kursi tunggu.

Wanita paruh baya itu tengah berlarian bersama tuan Wang yang juga ikut berlari di belakangnya.

"Bagaimana keadaan menantu dan cucu ibu? Mereka baik-baik saja, kan?" Tanyanya khawatir setelah sampai dihadapan kedua putranya.

"Dokter belum selesai memeriksanya." Jawab Wang Yibo tanpa semangat.

"Ibu dan ayah duduklah dulu, tenangkan diri kalian." Ucap Haikuan saat melihat penampilan kedua orang tuanya yang sedikit berantakan. Ibu dan ayahnya masih menggunakan piyama tidur dengan rambut yang acak-acakan, Haikuan yakin orang tuanya segera bergegas ke rumah sakit tanpa sempat mengganti baju setelah mendapat kabar darinya yang mengatakan kalau Xiao Zhan masuk rumah sakit.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya tuan Wang penasaran.

Haikuan langsung menceritakan semuanya tanpa ada yang harus ditutup-tutupi, Haikuan juga menceritakan bahwa ia telah membunuh Cheng Xiao dan Sehun.

Setelah mendengar apa yang terjadi pada menantu dan calon cucunya, nyonya Wang terlihat sangat marah, mata wanita itu memancarkan kebencian saat nama Cheng Xiao disebut.

"Itulah sebabnya ibu tidak pernah merestui hubungan Yibo dengan wanita ular itu, dia benar-benar sangat licik." Ucapnya penuh amarah.

Wang Yibo yang mendengar itu hanya bisa terdiam, karena apa yang dikatakan oleh ibunya memang benar adanya. Seketika rasa penyesalan yang sempat hilang beberapa waktu belakangan ini, kini kembali dirasakan oleh Wang Yibo saat mengingat dulu ia lebih memilih wanita yang dipenuhi dengan kepalsuan daripada memilih istrinya yang penuh dengan ketulusan.

Saat Wang Yibo masih tenggelam dalam lamunannya, pintu ruang IGD tiba-tiba terbuka yang membuatnya langsung tersadar dari lamunannya.

"Yibo," panggil Meng Ziyi, dokter yang menangani Xiao Zhan.

Semua yang berada di ruang tunggu itu segera menghampiri dokter Ziyi, terutama Wang Yibo yang terlihat sangat tidak sabaran ingin mengetahui kondisi istri dan anaknya.

"Ziyi, bagaimana kondisi istriku dan kandungannya? Apa mereka baik-baik saja?" Tanya Wang Yibo tak sabaran.

"Ibu dan janinnya baik-baik saja, Xiao Zhan hanya mengalami kram perut berlebih. Sepertinya Xiao Zhan mengalami benturan keras pada perutnya, sehingga mengakibatkan perutnya menjadi kram. Untung saja tidak terjadi pendarahan, kalau sampai itu terjadi mungkin kandungannya tidak bisa diselamatkan, mengingat kandungannya yang masih terlalu muda dan rentan terhadap resiko terjadinya keguguran." Jelas Meng Ziyi panjang lebar.

Beloved Wife (Season 1 - YiZhan) End ✓Where stories live. Discover now