22

6.6K 608 18
                                    

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sejak kepulangan Xiao Zhan dari rumah sakit dan sejak kejadian penculikan itu, Wang Yibo semakin over protektif terhadap Xiao Zhan. Sampai-sampai Xiao Zhan sendiri merasa jengah dengan tingkah suaminya yang menurutnya terlalu berlebihan.

Tapi Wang Yibo tidak perduli, ia hanya ingin melindungi istri dan juga calon anaknya. Jadi, mau Xiao Zhan protes seperti apapun ia tidak akan pernah memperdulikannya.

"Sedang memikirkan apa, hm?" Tanya Wang Yibo pada Xiao Zhan yang tengah berada di balkon kamar mereka, ia melingkarkan tangannya pada perut istrinya yang telah sedikit membuncit, memeluk istrinya itu dari belakang.

Kandungan Xiao Zhan sendiri kini sudah memasuki minggu ke 11, dimana perut pemuda manis itu sudah kelihatan sedikit membuncit.

Xiao Zhan menoleh sekilas pada Wang Yibo, ia tersenyum tipis dengan tangannya yang mengusap lembut tangan sang suami yang melingkari perutnya.

"Tidak ada." Jawabnya.

"Benarkah?" Wang Yibo meletakkan dagunya di bahu sang istri, lalu mengecup singkat pipi istrinya itu.

"Mn," gumam Xiao Zhan.

"Ayo masuk, disini semakin dingin, angin malam tidak baik untukmu dan baby." Wang Yibo mengelus lembut perut istrinya.

Xiao Zhan berbalik menghadap Wang Yibo. "Gendong~" pintanya manja,

Wang Yibo tersenyum melihat tingkah manja sang istri. Istrinya itu benar-benar sangat menggemaskan, rasanya Wang Yibo jadi ingin memakan istrinya itu sekarang juga— ekhem! Lupakan.

Dengan senang hati Wang Yibo menuruti keinginan istrinya, menggendong istrinya itu di kedua lengannya, membawa sang istri kembali masuk ke kamar mereka.

"Gege, aku ingin susu." Pinta Xiao Zhan dalam gendongan suaminya.

"Baiklah, akan aku ambilkan. Tunggu sebentar, hm." Ucap Wang Yibo setelah mendudukkan istrinya itu di kasur.

Xiao Zhan mengangguk sebagai tanggapan, dan Wang Yibo segera keluar dari kamar untuk menuju dapur guna mengambil keinginan istrinya itu.

Tak membutuhkan waktu lama, Wang Yibo telah kembali lagi ke kamar dengan segelas susu di tangannya.

"Minumlah." Wang Yibo menyerahkan gelas susu itu pada Xiao Zhan.

"Terimakasih, ge."

"Minum perlahan, itu masih sedikit panas."

Xiao Zhan mengangguk menuruti perkataan suaminya itu.

"Ah~" tak ubahnya seperti anak kecil yang habis minum susu, begitulah tingkah Xiao Zhan saat ini. Ia ingin mengelap bibirnya menggunakan tangan piyamanya tapi Wang Yibo telah lebih dulu menahan tangannya itu.

"Kotor, bunny." Ucap Wang Yibo menggelengkan kepalanya.

Sedangkan Xiao Zhan hanya menyengir dengan wajah polosnya.

Wang Yibo mengambil gelas yang sudah kosong dari tangan sang istri, meletakkannya di atas meja nakas. Lalu beralih mengambil tisu untuk mengelap noda susu yang tertinggal di bibir istrinya itu.

"Sudah. Sekarang tidur, sudah malam."

"Mn," Xiao Zhan mengangguk, lalu mengubah posisinya menjadi berbaring.

Wang Yibo menunduk, mengecup perut istrinya, "selamat malam, baby." Ucapnya dengan tangan yang mengelus perut istrinya itu.

Setelahnya ia ikut berbaring di samping sang istri, dan menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua.

"Tidurlah." Wang Yibo membawa tubuh Xiao Zhan masuk ke dalam dekapannya.

"Selamat malam, bunny. Mimpi indah." Ucapnya sambil mengecup kening istrinya itu.

Beloved Wife (Season 1 - YiZhan) End ✓Where stories live. Discover now