4

16.5K 1.4K 78
                                    

Wang Yibo terbangun dengan rasa pusing yang mendera kepalanya, tatapan matanya kosong seperti tidak ada kehidupan disana.

Ia menatap langit-langit kamar, sekejap kemudian dahinya mengernyit saat melihat langit-langit kamar tersebut berbeda dengan kamar milik istrinya. Ia beralih menatap sekeliling kamar tersebut, dan seketika ia langsung terduduk saat mendapati ini bukan kamar istrinya, melainkan kamarnya sendiri yang berada di mansion utama Wang. Bahkan bingkai foto yang sebelumnya ia peluk kini sudah tidak ada ditangannya.

Kenapa ia bisa ada disini?

Bukankah sebelumnya ia tidur dikamar Xiao Zhan?

Lalu dimana bingkai foto pernikahan yang sebelumnya ia peluk?

Kepala Wang Yibo semakin pusing, ia tidak bisa mengingat bagaimana ia bisa berakhir disini.

Brak!

Disaat Wang Yibo masih terhanyut dalam pikirannya, tiba-tiba pintu kamarnya dibuka kasar dan muncullah sosok ibunya yang tengah menatapnya tajam dengan tangan yang berkacak pinggang.

"Wang Yibo! Kenapa kau belum bersiap juga!" Nyonya Wang meneriaki Wang Yibo, emosinya semakin bertambah disaat melihat putra bungsunya itu masih duduk santai diatas kasurnya.

"Bersiap untuk apa ibu? Apakah kita akan pergi?" Tanya Wang Yibo tak mengerti.

Nyonya Wang mendelik pada putranya itu, bersiap untuk apa katanya? Oh, dewa. Bisakah ia membuang putranya? Putranya itu masih muda tapi sudah pikun.

"Apa kau lupa dengan hari pernikahanmu?!" Tanya nyonya Wang.

"Pernikahan?" Gumam Wang Yibo pelan, ia menunduk sedih saat mendengar kata pernikahan yang membuatnya merindukan sosok sang istri yang telah tiada.

"Jangan berpura-pura sedih seperti itu! Ibu tidak akan percaya dengan aktingmu. Cepat bersiap! Pernikahanmu sebentar lagi akan dimulai!" Nyonya Wang tak henti-hentinya meneriaki putranya itu.

Sedangkan Wang Yibo yang masih belum mengerti dengan situasi saat ini langsung menggelengkan kepalanya cepat. Ia mengira kalau ibunya itu ingin menyuruhnya menikah lagi, kali ini ia tidak ingin menduakan istrinya lagi. Kalau sampai itu terjadi, pasti mendiang istrinya akan merasa sedih. Biarlah ia menduda seperti ini, keadaannya yang saat ini lebih baik menurutnya.

"Aku tidak ingin menikah lagi, ibu. Aku tidak ingin menyakiti istriku lagi." Lirih Wang Yibo.

Nyonya Wang membelalakkan matanya saat mendengar kata istri yang diucapkan oleh Wang Yibo. Apa maksudnya? Apa putranya itu sudah menikah tanpa sepengetahuannya?

Dengan langkah lebar nyonya Wang menghampiri Wang Yibo yang masih betah duduk dikasurnya.

Bugh!

Bugh!

"Apa maksudmu dengan tidak ingin menyakiti istrimu lagi, hah?! Apa kau sudah menikah tanpa sepengetahuan ibu?!" Nyonya Wang yang sudah tidak bisa menahan emosi mengayunkan tangannya memukuli putranya itu.

"Sakit, ibu. Hentikan." Wang Yibo mencoba menahan tangan sang ibu yang tak henti memukulinya dengan brutal.

"Ibu tidak akan berhenti sebelum kau menjawab! Siapa yang kau nikahi tanpa sepengetahuan ibu, Wang Yibo?!"

"Apa ibu lupa kalau ibu sudah menikahkan aku dengan Xiao Zhan?! Walaupun istriku itu sudah mati tapi aku tidak ingin menikah lagi ibu!" Wang Yibo balas meneriaki ibunya itu. Ia tidak habis pikir, bagaimana bisa ibunya sangat tega menyuruhnya menikah lagi sedangkan ia masih dalam suasana berduka.

Tangan nyonya Wang yang tadinya sudah bersiap memberikan pukulan lagi langsung mengambang diudara saat mendengar penuturan putranya itu. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh putranya itu.

Beloved Wife (Season 1 - YiZhan) End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang