11

12.5K 1.2K 70
                                    

1 bulan kemudian.

Jam dinding baru menunjukkan pukul 4.30 pagi saat tidur Wang Yibo mulai terusik oleh suara berisik dari dalam kamar mandi. Ia pun terpaksa membuka matanya yang masih terasa sangat berat, dan otomatis ia menoleh kesisi sampingnya dimana tempat itu sudah kosong tanpa keberadaan sang istri.

Wang Yibo dengan cepat bergegas ke kamar mandi saat telinganya mendengar suara tak mengenakan dari dalam kamar mandinya itu.

"Astaga sayang, kenapa kau tidak membangunkanku?" Tanya Wang Yibo cemas saat tiba dikamar mandi ia mendapati tubuh Xiao Zhan yang sudah terduduk lemas setelah memuntahkan semua isi perutnya.

Hueeek...

Xiao Zhan kembali muntah, perutnya terasa sangat mual saat ini, tapi yang ia muntahkan hanyalah berupa cairan bening saja.

Wang yibo dengan sigap menangkap tubuh Xiao Zhan yang mulai limbung. Kemudian ia menggendong istrinya itu untuk kembali ke ranjang.

"Kita harus segera kerumah sakit." Ucap Wang Yibo yang merasa khawatir.

"Tidak perlu ge, sebentar lagi aku pasti akan membaik." Xiao Zhan menolaknya.

"Tapi sayang, melihat keadaanmu yang seperti ini membuatku sangat khawatir."

"Gege, tenangkan dirimu. Aku tidak apa-apa, mungkin hanya masuk angin saja, kau tidak perlu membawaku kerumah sakit aku hanya perlu beristirahat sebentar, aku yakin setelahnya pasti aku akan kembali membaik."

"Tapi sayang-..."

"Ayolah ge, aku tidak ingin kerumah sakit." Xiao Zhan memotong ucapan suaminya, ia bahkan menampilkan puppy eyesnya.

Wang Yibo menghela nafas. "Baiklah, kalau begitu tunggu sebentar. Aku akan membuatkanmu teh jahe untuk meredahkan rasa mualmu."

"Tidak perlu ge, aku sudah tidak mual lagi, sekarang aku mengantuk, aku ingin tidur dipeluk gege. Ayo ge, cepat kesini dan peluk aku." Xiao Zhan menepuk tempat disebelahnya.

Wang Yibo kembali menghela nafas. Entah kenapa kalau istrinya yang meminta, ia sangat sulit untuk menolaknya. Akhirnya ia pun mengurungkan niatnya, dan lebih memilih menurut untuk berbaring disebelah sang istri. Ia membawa tubuh yang lebih kecil darinya itu untuk masuk kedalam pelukannya.

"Tidurlah." Ucap Wang Yibo lembut dengan tangan yang mengelus punggung sang istri agar istrinya itu merasa nyaman.

Xiao Zhan mengangguk, ia menyamankan diri dalam dekapan hangat suaminya dan mulai memejamkan matanya.

.
.
.

Pukul setengah tujuh pagi, Xiao Zhan tengah berkutat didapur untuk membuat sarapan. Ia sudah merasa lebih baik meskipun masih merasa sedikit mual tapi tidak separah sebelumnya.

Saat tengah fokus memotong sayuran, Xiao Zhan sedikit tersentak saat tiba-tiba sepasang lengan kekar memeluknya dari belakang, siapa lagi pelakunya jika bukan suaminya.

"Sayang, kenapa kau meninggalkanku sepagi ini hanya untuk membuat kegaduhan didapur?" Wang yibo meletakkan dagunya dibahu sang istri.

Xiao Zhan tersenyum, "aku harus membuat sarapan untuk kita ge." Jawabnya dengan tangan yang kembali melanjutkan acara potong memotongnya yang sempat terhenti.

"Bunny, aku sudah mempekerjakan beberapa koki dan puluhan maid dimansion ini untuk melayani kita, jadi kau tidak perlu repot-repot seperti ini, sayang."

"Aku tidak repot sama sekali ge."

"Dengar, nyonya Wang. Itu bukan tugasmu, tapi tugas para pekerja dimansion ini. Tugasmu hanyalah melayani dan memanjakanku serta menjadi nyonya besar dimansion ini, kau hanya perlu menyuruh maid untuk melakukan apapun yang kau inginkan. Untuk apa aku membayar mahal mereka jika istri cantikku masih melakukan pekerjaan dapur seperti ini."

Beloved Wife (Season 1 - YiZhan) End ✓Where stories live. Discover now