BAB 8

529 118 18
                                    

Shaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shaka

Bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan

8. Amarah

Happy Reading

Warning!!!
Mohon untuk tidak meniru adegan pada scene ini ya bagi yang merasa kurang nyaman boleh skipp

***

Shaka sedang menunggu Bulan di apartemennya. Ia melihat pesan yang hanya dibaca saja oleh Bulan. Shaka pun meremas hpnya karena geram dengan Bulan yang tidak membalas chatnya.

Ting tong
Ting tong

Shaka pun tersenyum miring karena suara bel apartemennya yang berbunyi. Shaka yakin itu pasti Bulan. Shaka merasa menang karena Bulan yang takut dengan ancamannya.

Shaka berdiri dari sofa dan mendekati pintu apartemen lalu membukanya. Setelah pintu terbuka Shaka dapat melihat Bulan dengan tatapan bencinya yang masih memakai seragamnya.

Tanpa aba-aba Shaka menyeret Bulan masuk ke dalam apartemen kemudian mengunci pintu apartemennya.

"Lo mau apa lagi? Lo belum puas sama gue? Lo jahat banget hanya karena Karina yang meninggal, belum tentu itu salah Abang gue," ujar Bulan mengeluarkan suaranya dengan lirih. Bulan sungguh takut dengan Shaka, seketika tubuhnya terasa dingin karena Shaka yang menyeringai.

"Mau apa lagi?," ucap Shaka balik bertanya pada Bulan. Kakinya melangkah maju untuk memojokkan Bulan ke tembok.
"Gue masih belum puas buat lo menderita," lanjutnya diiringi dengan seringaian iblis.

"Bukan salah gue kalau kakak lo meninggal. Gue gak tau apa-apa. Please, Ka," ucap Bulan terisak pelan. Air mata yang tidak bisa ditahan pun jatuh meluruh. Seingatnya Bang Hesa itu orang baik dan gak mungkin kalau dia ngebunuh orang.

"Semuanya emang salah Abang lo. Lo gak sadar kalau gue lebih menderita daripada lo saat ini?," ujar Shaka sambil mendorong Bulan dengan sangat kuat hingga membuat Bulan nyaris menghantam lantai. Akan tetapi Shaka masih punya hati, ia pun melingkarkan tangannya pada pinggang Bulan hingga membuat Bulan terselamatkan.

Toxic and Love Ft. Sunghoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang