BAB 12

498 97 17
                                    

12. Dompet

Happy Reading

Sebelum baca biasakan vote dulu yuk

Shaka pulang duluan tanpa menunggu teman-temannya. Hari ini seharusnya ada bimbingan olimpiade tetapi Shaka tidak berniat menghadiri bimbingan tersebut. Toh, Papahnya yang mau dia ikut olimpiade. Maka, hari ini ia bergegas pergi ke apartemennya dan bolos bimbingan.

Shaka berjalan di parkiran sekolah untuk menghampiri mobil mewahnya.

"SHAKA!," panggil seorang cewek dari arah samping menghentikan langkah Shaka.

"Siapa, ya?," heran Shaka pada cewek cantik yang ada di depannya ini.

"Gue cewek yang ketemu lo di klub waktu itu. Inget enggak?," balas cewek tersebut yang terlihat antusias.

Shaka mencoba mengingat-ingat kejadian di klub beberapa hari lalu.

"Gue lupa. Maaf ya, gue ada urusan buru-buru," ujar Shaka berniat masuk ke dalam mobil namun cewek tersebut mencegahnya dengan menutup pintu mobil kembali.

"Masa sih enggak inget? Kenalin gue Hani cewek yang lo tabrak di klub," ujar Hani merentangkan tangannya berniat bersalaman. Shaka pun membalasnya.

"Ohhh itu, iya gue inget sekarang. Kok lo bisa sekolah di sini?," tanya Shaka baru mengingat kembali saat beberapa hari lalu dia menabrak seorang cewek di klub.

"Gue baru pindah hari ini" balas Hani dan Shaka hanya beroh-ria saja.
"Btw, ini dompet lo kemarin jatuh di koridor klub pas nabrak gue," lanjut Hani menyerahkan dompet berwarna cokelat milik Shaka.

"Gue nyari nih dompet ternyata ada di lo. Gue kira hilang, jirr," ucap Shaka menerima dompet tersebut.

Beberapa hari ini memang Shaka mencari dompet tersebut namun tidak kunjung ketemu maka Shaka pun mengabaikannya saja.

"Sama gue mau ngucapin terima kasih karena lo udah nolong gue di klub,"

"Gakpapa kali. Thanks ya dompetnya," ucap Shaka memasukan dompetnya ke saku lalu membuka pintu mobil.

"Emmm, Ka," panggil Hani dengan ragu.

"Iya?," balas Shaka mengurungkan niatnya untuk segera pergi karena teringat Bulan.

"Sebagai ucapan terima kasih gue, gimana kalau kita ke klub? Biar gue yang traktir," ujar Hani dengan bersemangat mengajak Shaka.

"Oke, deh. Ayo masuk!," ucap Shaka setuju. Hani pun bergegas masuk ke mobil Shaka dengan sumringah.

Shaka pun menjalankan mobilnya bersama dengan Hani menuju klub. Pikiran Shaka sedang penuh dengan Bulan, jadi tidak ada salahnya jika ia healing sejenak untuk melupakan semua permasalahannya.

***

Bulan berjalan pelan di trotoar sisi jalan untuk bekerja kembali di kafe. Jarak dari sekolahnya ke kafe cukup dekat jadi Bulan memilih berjalan sambil memikirkan Mauren.

Bulan tidak ingin kehilangan Mauren karena Mauren itu sahabat yang baik dan tulus padanya. Bulan bingung, dia juga tidak ingin kehilangan Jay sebagai seorang teman masa kecilnya namun keadaanlah yang memperumit ditambah dengan Shaka yang ingin balas dendam padanya.

Bulan hanya khawatir Shaka akan menyakiti keluarga atau teman-temannya.

Lagu "One In Billion" yang dinyanyikan oleh grup Enhypen pun terputar pada telepon yang sedang digenggam Bulan membuatnya tersadar dari lamunan dan ternyata itu adalah sebuah telepon masuk dari nomor yang tidak kenal. Bulan pun menggeser tombol hijau untuk mengangkatnya.

Toxic and Love Ft. Sunghoon [END]Where stories live. Discover now