BAB 38-END

627 34 8
                                    

38. Lembaran Baru

Happy Reading

"Hei, jangan mati dulu. Lo harus puasin gue," ujar Jay seraya menepuk pipi Bulan dengan kencang agar mendapatkan kesadarannya.

"Jangan! Gue mohon Jay!," pekik Bulan ketika Jay merobek baju Bulan.

"Diem, anjing! Lo mau enak kan? Lo suka kasar atau lembut?," tanya Jay dengan wajah iblisnya.

Bulan hanya bisa memberontak ketika Jay terus melucuti pakaiannya. Namun suara pintu terdobrak dengan pelaku yang berhasil masuk menghentikan kegiatan Jay.

"Shaka?," panggil Jay berdiri dan menoleh pada lelaki itu?

"Lepasin Bulan. Dia gak salah!," sahut Shaka ingin mendekati Jay namun Jay menghindar dan mengubah posisi.

Jay berdiri tepat di belakang Bulan dengan pisau lipat yang bersemayam di leher gadis malang itu.

"Bulan!," teriak Shaka.

"Bulan!," ujar Hesa dengan napas tersengal masuk ke ruangan itu bersama polisi.

Mauren dan Jaka yang ikut pun kelimpungan dan panik melihat Jay akan menggores leher Bulan.

"Jangan gegabah, Bang! Bulan bisa celaka!," sahut Shaka ketika Hesa hendak mendekati Bulan.

"Jay, gue mohon lo sadar. Dia Bulan sahabat kita. Lo gak akan lukain dia, kan?," bujuk Mauren membuat Jay terkekeh jahat yang menggema memenuhi ruangan.

"Sahabat? Cih, basi!," jawab Jay semakin menekan pisau lipat itu.

Keadaan yang semakin tak terkendali hingga tanpa sadar Shaka maju dan hendak menangkis lengan Jay yang sedang menggenggam pisau. Tetapi gerakannya kalah cepat dengan Jay hingga perut Shaka pun tertusuk.

"Shaka...," panggil Bulan ketika kedua bola matanya menyaksikan perut Shaka yang terus mengeluarkan darah.

Shaka senang gadisnya memanggil namanya. Itu sudah cukup bagi Shaka. Sekarang giliran ia yang harus berkorban meskipun tak akan menghapus kesalahannya pada gadis itu. Shaka tak menyesal mengenal gadis itu, ia senang. Hanya saja pertemuan mereka salah hingga harus saling menyakiti.

Shaka menangis ketika mengingat dirinya begitu bejat memperkosa gadis sebaik Bulan. Ia memang tak pantas untuk Bulan, terlalu banyak luka yang tertoreh. Shaka berharap

Dengan sisa tenaga, Shaka mengeluarkan pistol dari celananya dan langsung menembak kepala Jay hingga darah terciprat kemana-mana membuat Jay ambruk seketika.

Orang-orang pun menjerit histeris dan panik ketika Shaka melepaskan pelurunya. Kemudian, Shaka pun ikut ambruk dan tak sadarkan diri.

***

"Eh, Lan. Mau kemana? Lo harus istirahat," ucap Mauren di depan pintu ruangan rumah sakit.

Bulan meraih tangan Mauren dan menepuk-nepuknya.

"Shaka gimana? Gue boleh ya liat dia. Ren....please," ucap Bulan dengan nada memohon membuat Mauren merotasikan kedua bola matanya malas.

"Lan, lo gak usah deh peduli sama Shaka lagi. Urus diri lo aja dulu! Sebentar lagi lo mau operasi jantung, ayo masuk!," ucap Mauren mendorong tubuh Bulan agar masuk ke kamar lagi.

Bulan menyentak lengan Mauren seraya terkekeh kecil dan mengusap air mata yang jatuh dengan punggung tangannya.

"Gue tau, kok. Shaka udah kasih banyak luka, gue benci dia tapi gue cinta dia juga, Ren. Gue gak bisa....," tukas Bulan dan Mauren langsung memeluknya erat.

Toxic and Love Ft. Sunghoon [END]Where stories live. Discover now