17+
Blurb :
Mereka seharusnya tidak pernah bertemu. Andai waktu dapat terulang kembali, mungkin Bulan memilih untuk tak bertemu dengan Shaka. Pertemuan nya dengan Shaka di kantin sekolah membuat Bulan harus terjerumus ke dalam kehidupan gelap Shaka...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Shaka
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bulan
11. Pertengkaran
Happy Reading
Sebelum baca vote dulu yuk
Pelajaran Geografi adalah pelajaran yang sangat tidak disukai Bulan karena pelajaran tersebut harus membahas bebatuan dan Bulan susah tuk mengerti. Jika memilih Bulan lebih suka ekonomi dan matematika namun akhirnya pelajaran geografi ini berakhir dengan tanda bel istirahat yang berbunyi nyaring.
Kelas mulai sepi karena semua siswa bergegas pergi ke kantin untuk mengisi perutnya masing-masing. Berbeda dengan Bulan yang lebih memilih diam di kelas daripada ke kantin. Bulan hanya teringat kejadian tadi. Ia tidak ingin berurusan dengan Shaka lagi.
"Lo enggak ke kantin, Lan?," tanya Mauren berdiri dari kursinya.
"Enggak, gue gak laper," jawab Bulan sambil membereskan alat tulisnya.
"Udahlah enggak usah dipikirin. Malah bagus lo putus dari Shaka biar lo bebas. Cowok kayak dia tuh brengsek," balas Mauren. Bulan sudah menceritakan semuanya pada Mauren ketika tadi masuk kelas. Mauren pun merasa iba bahwa Bulan hanya dimanfaatkan oleh Shaka sebagai ajang balas dendam saja.
"Bulan pacar Shaka ya?," celetuk Hani menginterupsi perbincangan mereka. Daritadi Hani menguping pembicaraan Bulan dan Mauren.
"Ohh iya bener, cuman udah putus sekarang," bukan Bulan yang menjawab justru Mauren yang menjawab. Hani hanya mengangguk saja.
Bulan mendongakkan kepalanya dan terkejut melihat Hani.
"Loh, Mbak yang kemarin ada di cafe kan?," tanya Bulan teringat dengan insiden cafe.
"Wah dunia sempit banget deh. Lo pelayan yang nabrak gue, kan?," balas Hani bertanya kembali.
"Iy...ya itu saya," jawab Bulan tertunduk merasa bersalah.