BAB 24

508 65 15
                                    

24. Sikap Aneh Jay

Happy Reading

"Gue udah bilang sama Jaka dan Jay kalau lo mau tinggal di rumah aja," ucap Mauren sembari turun dari mobil mewahnya bersama Bulan.

"Kenapa harus bilang sama mereka?," tanya Bulan duduk di teras rumah bersama Mauren.

"Karena mereka berdua peduli sama lo. Gue tau sampai kapan pun gue gak bisa sama Jay," ucap Mauren tertunduk lesu di kursi teras.

"Ren, gue minta maaf ya soal Jay," ucap Bulan memegang tangan Mauren.

Mauren pun menjawabnya sembari tersenyum, "Gak papa gue kehilangan Jay. Asal gue gak kehilangan sahabat terbaik kayak lo,".

"Thanks, lo masih mau jadi sahabat gue," jawab Bulan balas tersenyum. Mauren hanya mengangguk saja.

"Tapi beneran lo mau tinggal sendirian? Mau gue temenin gak? Nyokap juga lagi gak ada harusnya lo tinggal di rumah gue aja," tanya Mauren.

"Gak usah kali. Gue lagi pengen sendiri dulu. Lo gak usah khawatir," balas Bulan.

"Oke, deh. Tapi kalau Shaka ke sini terus nyakitin lo, telepon gue ya," peringatan Mauren hanya dibalas anggukan oleh Bulan.

"Udah sana kalau mau pulang," ucap Bulan sengaja mengusir Mauren karena ia hanya ingin merenung.

"Iya nih pulang. Jangan lupa senin ujian," ucap Mauren berdiri dan memeluk Bulan.

"Gak kerasa ya udah mau lulus," ucap Bulan balas memeluk.

"Iya, makanya jangan sedih karena Ibu lo gak hadir ntar di acara kelulusan. Ada gue yang bakal jadi Ibu lo mulai sekarang," balas Mauren menepuk punggung Bulan.

"Makasih, Ibu," ucap Bulan terharu.

***

Tok

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu bergema di rumah Bulan. Bulan yang sedang melihat barang-barang peninggalan Ibunya pun menjadi tersentak. Gadis itu takut kalau yang datang adalah Shaka.

Dengan langkah penuh waspada sambil memegang payung sebagai senjatanya, Bulan pun mendekati pintu utama untuk membukanya.

Cklek

Pintu pun terbuka dan menampilkan sosok lelaki bermata elang, Jay.

"Gue kira siapa, ternyata lo Jay. Kenapa gak telepon dulu?," tanya Bulan menghela napas lega karena ia khawatir berlebihan.

"Maaf, gue buru-buru khawatir sama lo," balas Jay sambil memasukkan tangan kanannya ke saku celana jeans miliknya.

"Yaelah, gue bisa jaga diri. Lagian Shaka bakal ditangkap," ucap Bulan.

"Tapi koneksi Shaka banyak, Lan. Bokap dia orang berpengaruh, lo yakin bisa tangkap dia?," tanya balik Jay membuat Bulan tersenyum getir dengan rasa cemas.

"Gue gak yakin sih. Tapi surat penangkapannya udah keluar. Semoga aja polisi berpihak sama gue," ucapnya sambil terus meyakinkan diri bahwa Shaka akan dipenjara.

"Tetap aja. Gue khawatir sama lo, Lan. Lo gak kenal Shaka kayak gimana. Dia orang egois yang kejam," ucap Jay.

"Gue tau itu dan gue cewek bodoh karena percaya dia," ucapnya tersenyum pahit. Tak disangka, cairan bening di mata Bulan pun keluar. Ia sedikit terisak merasa menyesal telah mengenal Shaka.

Toxic and Love Ft. Sunghoon [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu