Bab 6

34 4 0
                                    

Xyon membuka matanya, dan mendapati dua orang wanita berdiri sambil memberi hormat padanya.

"Selamat pagi, Tuan muda." Sapa mereka serentak.

"P-pagi, kenapa bibi di sini?"

"Tuan muda Naga sudah memberi kami perintah untuk membantu setiap anda membutuhkan bantuan. Tuan juga berpesan untuk menyiapkan semua perlengkapan anda,"

"H-hah?"

Jadi, Naga selalu di giniin? Setiap hari ada orang yang dateng cuma buat siapin baju?

"Sudah waktunya sarapan, Tuan Naga sudah menunggu dibawah."

"B-baik, aku turun lima menit lagi,"

Dua pelayan itu mengangguk dan membungkukan tubuhnya singkat sebelum pergi, Xyon hanya bisa melongo melihatnya.

Xyoan melihat ponselnya yang rusak, "Akh, selalu saja mati di pagi hari. Bisa gak sih aku lihat foto kakak di pagi hari sekali aja, sialan."

Xyon beranjak dari kasur empuk itu, berjalan sembari melihat ponselnya. Ia turun ke bawah dan melihat Naga yang tengah memakan roti, jujur saja Xyon berusaha menelan ludahnya dengan perlahan.

Dia tinggi, dia kaya, dia juga baik. Tapi, apa mungkin dia bisa gua milikin?

"P-pagi,"

Naga hanya melirik Xyon datar, membuat Xyon ragu ingin duduk di meja makan itu bersama Naga.

"Silahkan di makan, Tuan. Di sini sudah ada nasi goreng, dan teh hangat."

Deg!

Apa tadi dia bilang? Nasi goreng? Teh hangat?

Xyon menunduk melihat ponselnya yang nyala sebentar lalu mati lagi, ia sangat merindukan masakan sang kakak.

"Duduk, ini sudah jam delapan lewat. Ngapain malah berdiri gitu?"

"H-hah? Iya, maaf."

Xyon duduk dengan selang tiga kursi dari Naga, ia tak fokus dengan makanannya ia hanya fokus dengan ponselnya. Naga yang jengkel sontak mengambil ponsel itu dan membantingnya, Xyon yang melihat itu sontak tertegun.

"HP KU!!! KAMU APAIN? AKU TAU AKU SALAH, TAPI JANGAN BANTING HP INI."

Naga tertegun melihat Xyon menangis melihat ponselnya yang sudah setengah hancur, "Makan dulu, bukqn main hp."

"Aku tau!! Tapi, bisa gak kamu bilangin aja? Jangan banting hp ini! Aku tau kamu orang kaya mampu beli semuanya, tapi jangan meremehkan barangku!"

Xyon terisak melihat ponselnya yang sudah tidak bisa menyala lagi, senua orang hanya bisa kasihan kepada Xyon. Naga berjongkok dan memberikan kotak ponsel, mengangkat dagu Xyon dengan telunjuknya, lalu menatapnya lekat.

"Gua gak peduli di hp lo ada apa, pake hp ini. Gua udah pindahin semua data di hp rusak yang harusnya di museumkan, gu-"

Plak!

"Kamu tau, hp ini pemberian orang spesial di hidupku! Aku tau hp mu hp yang keren, hp mu canggih, tapi hp ini adalah kenangan satu- satunya yang aku punya setelah kepergian kakak ku!!"

Naga mencengkram leher Xyon dan menatapnya tajam, "Gua gak peduli kenangan itu, sekarang lo apa-apa butuh hp bagus! Kalau bukan karena Nash yang kasih tau gua lo gak punya hp yang cukup untuk sekolah, gua gak sudi kasih lo ini sambil buat lo nangis!"

Naga melepaskan cengktaman itu, Xyon masih terisak melihat ponselnya. Naga berdiri dan memutuskan untuk pergi meninggalkan Xyon, salah satu pelayan menghampiri Xyon dan memeluknya.

Naga [ONGOING]Where stories live. Discover now