15

26 2 0
                                    

"Apa-apaan?! Yang ada di pikiranmu hanya Xyon! Aku ini kau anggap apa?" Teriakan itu sukses membuat wanita paruh baya menutup wajahnya.

"Dia adalah aset besar, Nessie mencantumkan namanya dalam surat perusahaan ibunya. Ayahmu gagal melawan keluarganya dan gagal melawan keluarga Lawin yang tak main-main mengancam ayahmu."

"Fuck! Aku bakal abisin dua-duanya kalo gitu! Liat aja tanggal mainnya, mau siapa dulu yang mati?"

Mereka terus berargumen tanpa henti, membuat seorang lelaki yang tengah menghembuskan assp tersenyum tipis.

"Menarik, sangat menarik,



─── ∙ ~εïз~ ∙ ───


Naga terseyum tipis melihat gadis yang ada di hadapannya merasa bersalah, gadis itu tidak menyangka apa yang ia lihat di ponsel yang di berikan oleh Naga.

"Bagaimana kondisinya? Is he OK?"

Naga mengangguk, "Datanglah ke pernikahan kami nanti, kau akan melihatnya di sana,"

"Aku, aku takut dia kecewa. Aku takut dia benci aku, gimana kalau dia gak suka sama kehadiranku?"

"Tidak perlu khawatir kau akan baik-baik saja,"

Mereka larut dalam obrolan, sementara Xyon di rumah melihat Ryan dengan kondisi yang sudah membaik.

"Maaf, ya. Karena coba nolongin gua lo jadi begini,"

"Ya elah, jantan sejati harus bisa lindungin jantan lainnya yang letoy kayak lo,"

Tasya mengerutkan dahi, "Lah, lo juga letoy. Tuh, buktinya babak belur."

"Asem,"

"He, malah ribut. Nih, mending kalian makan deh,"

Ryan dan Tasya menerima apapun yang di berikan Xyon, "Temen kita yang satu ini udah jadi sultan, jadi makanannya harus kita lahap,"

"Betul itu,"

"Apaan sih, yang sultan itu Naga bukan gua."

"Ya, kan, calon suami lo."

"Tau, lagian kalau lo udah resmi pasti semua bakal jadi milik lo."

"Tetap aja ini punya Naga bukan punya gua, gila lo pada,"

Mereka larut dalam obrolan dan candaan,walau dalam hati Xyon merasa tidak tenang tanpa alasan yang jelas.



─── ∙ ~εïз~ ∙ ───



Xyon menghampiri Naga yang tengah berkutik dengan alat berat, ia mencium pipi Naga dan duduk di dekatnya melihat lelaki itu memamerkan ototnya.

Naga mengelap keringatnya dan membersihkan wajahnya dengah handuk dan duduk di samping Xyon yang tersenym manis kearahnya, Naga tahu bahwa ekspresi itu Xyon pasti ada maunya.

"What? What you lookin' at?"

Xyon memberikan ponselnya dan memperlihatkan tiket taman bermain, "Ayo ke sini, aku mau bermain di sini,"

"Ngapain?"

"Aku gak pernah main kesini, aku sudah tujuh belas tahun sekarang pasti udah bisa naik semua wahana,"

Naga [ONGOING]Where stories live. Discover now