13

44 2 0
                                    

Naga menatap Xyon yang mencengkram bantal, ia mencengkram pipi Xyon dengan santai. Melanjutkan pernainannya hingga membuat Xyon melirih lemas, hingga membuat Naga tersenyum.

"Gua aja belum keluar, masa udah capek?"

Xyon menggigit jarinya ketika Naga mempercepat permainannya, untuk kali ini ia sangat kesakitan.

"Ahh!"




─── ∙ ~εïз~ ∙ ───



Xyon duduk di pangkuan Naga yang tengah betkutik dengan pekerjaannya, Xyon memeluk Naga masih merasa kesakitan permainannya semalam sangat brutal dari permainan sebelumnya.

Naga sesekali mengelus pinggul Xyon, ia tau bahwa Xyon kesakitan. Seketika ia melihat notifikasi pesan dari nomor tidak dikenal, ia melirik sebentar lalu tersenyum tipis.


Tok! Tok!

"Masuk,"

Naga mendapati Bilgate yang menaik-turunkan alisnya, Bilgate masuk dan menatap Xyon yang madih meringkuk di pelukan Naga.

"Hm, jadi asisten pribadinya Naga menjelma jadi p-"

"Ngomong lagi gua gebukin lo,"

Bilgate duduk di sofa dan menghela napas, "What do you think about it?"

"What?"

"She's back,"

"Gak buat gua geter, gak penting,"

Xyon mendengarkan dalam diam, ia merasa tidak nyaman dengan perbincangan ini. Sebenernya seberbahaya apa cewek aneh ini?

Xyon menggeliat dan membuat Naga mengelusnya lagi, Xyon memeluk tubuh kekar itu menolak untuk melepaskannya. Mana bisa cewek itu ambil Naga, dia punya gua, cih!



─── ∙ ~εïз~ ∙ ───



Xyon dan Naga kembali ke kantor, semua orang melihat seorang gadis berjalan di koridor kantor. Kaki jenjang yabg seksi, tubuh sempurna, wajah cantik membuat orang kagum melihatnya.

Ia berjalan dengan penuh percaya diri kearah ruangan Naga, Xyon mengerutkan dahi bingung siapa gadis itu. Gadis itu mengibasksn rambut lalu mengetuk pintu ruangan Naga, dan tidak lama ia masuk.

Risa menatapnya masih dengan ekspresi julit, "Siapa dia? Bahkan keluarga Lawin lainnya tidak seperti itu, seperti seorang yang gatal,"

"Kayak lo, kan?" Sahut Davalo sontak membuat Risa menoyor kepalanya.

"Mulut lo jgn bikin orang mancing-mancing, jangan ngajakin berantem tau, gak gua gak ada dosa sama lo,"

Xyon masih penasaran siapa gadis itu, kenapa perasaan Xyon sangat tidak tenang? Ada apa ini? Kenapa ia merasa gelisah?

Sementara itu, Naga tidak menatap gadis yang duduk di hadapannya. Ia memilih sibuk membuat asap dengan vape favoritnya. Gadis itu menatap kursi yang membelakanginya, membuka sedikit kemejanya dan merapihkan rambutnya.

"Excuse me, can you see me?"

Naga memutar kursinya dan nenatap gadis itu tajam, lalu ia menaikan satu alisnya tanda bertanya sedang apa dia di sini?

Naga [ONGOING]Where stories live. Discover now