Bab 11

26 2 0
                                    

Xyon terbangun dan mendapati Naga tertidur di sampingnya dengan tenang, Xyon merasakan tangan Naga melingkar di pinggangnya.

Wajah Naga yang halus tanpa noda membuat Xyon merasa tenang, ia merasa seperti di lindungi sang kakak. Xyon mendekat dan mencium pipi Naga singkat, ia ingin berterima kasih padanya karena hadir untuk melindunginya.

Naga membuka matanya dan melihat wajah imut Xyon, "What?"

Xyon sontak menunduk karena malu, Naga mengecup kening Xyon dan mengangkat kepalanya. Xyon tak mampu menahan malu ketika melihat wajah itu, Naga tersenyum dan membuat Xyon berbinar.

Di- dia senyum?????? Dia senyum depan mata gua???? Please ini bukan mimpi, kan? Ahh!!

"I love you too,"

Xyon tertegun, apa yang baru saja dia dengar? Ada apa ini? Xyon mengubah posisinya membelakangi Naga menahan malu, Naga memeluk Xyon dan melanjutkan tidurnya.



─── ∙ ~εïз~ ∙ ───



Xyon dan Naga turun bersama untuk sarapan, namun mereka mendapati lelaki paruh baya dan wanita paruh baya menatap mereka datar.

Xyon merasa gugup, ia menggenggam jas Naga, ia takut tak di terima keluarga Naga. Naga menghela napas dan duduk di hadapan mereka, menatap kedua orang tuanya datar.

"Apa? Kenapa kalian datang?"

"Ini yang kamu bilang akan kamu nikahi?"

Naga menyilangkan kedua tangannya di depan dada, "Iya, dia orangnya. Kenapa? Kalian tau ini pilihanku, kalian gak mau mencapuri urusanku lagi, kan?"

Ibunya menghela napas, "Bukan itu, kami hanya khawatir dengan dia. Setelah kami cari tahu dia adalah-"

Naga memberi isyarat agar tidak melanjutkan omongannya, "Ma, dia udah jadi urusanku kalian cukup bungkam. Ini urusanku bukan urusan mereka, kalau ada yang ganggu dia bakal berurusan sama Naga,"

"Jangan gegabah, sudah berapa orang yang kamu habisi." Ucap sang ayah datar.

"Baru juga enam puluh orang,"

Xyon terkejut, ia nampak ragu dan takut. Ibunda Naga mendekati Xyon, "Tak apa Xyon, kamu aman di sini. Kami akan melindungi kamu dari ayahmu, tenang saja,"

"Lalu tujuan kalian pulang itu apa?"

"Memang kamu tidak boleh datang? Sudah saatnya kami pulang, kami di sini juga ingin bertemu Nash."

"Tch!"

"Lebih baik kalian pergi ke kantor, dan jangan lupa publik siapa kekasihmu sekarang,"

"Tidak sekarang, tapi dalam waktu dekat,"

"Apa yang kamu tunggu?"

Naga menajamkan pengeliahatannya lalu berdiri, "Seseorang yang membenci keluarga Lawin, OK, aku berangkat dulu."

Naga berjalan lebih dulu, Xyon membungkukan tubuhnya singkat. "Xyon," panggil ibunda Naga.

"I-iya, Nyonya,"

"Panggil aku Mami saja, anggaplah aku ibumu. Boleh kira berbincang setelah makan siang nanti? Di kedai kopi dekat kantor, bagaimana?"

Naga [ONGOING]Where stories live. Discover now