21

16 1 0
                                    

Satu minggu sudah Xyon masih menunggu lelaki yang ia cintai sadar dan memluknya lagi, ia tak tahu harus bagaimana selain menangis dan berdoa berharap semuanya baik-baik saja.

Kapan kamu sadar? Kamu gak kangen ngomelin aku? Kamu gak lupa kalau kita udah tunangan?

Xyon mengusap wajah tampan itu dan mencium keningnya, Xyon memeluk jaket milik Naga dengan erat. Hatinya hancur tidak mendengar suara itu, genggaman hangatnya, dan sentuhannya yang menenangkan hati.

Bangun, ya. Aku kangen kamu, aku janji bakal bales dendam ke orang yang mau nyelakain kamu. Aku janji bakal jadi lelaki kuat kayak kamu, ayolah bangun.

Xyon menoleh ketika seseorang menyentuh pundaknya, ia mendapati Nash dan Xiaoulo tengah membawakannya makanan.

"Ayo makan dulu, kamu pasti lapar."

Xyon menghapiri Nash dan duduk di dekatnya, masih dengan memeluk jaket Naga enggan untuk melepaskannya.

"Kondisinya masih belum bisa di bilang baik, tapi Naga sudah mengalami banyak pemulihan dalam tubuhnya."

"Kenapa abang masih tidak sadarkan diri? Luka itu pasti terlalu berat untuknya,"

Xia menoleh sembari melihat adiknya yang masih tenang tak bergerak, "Kau benar, dokter bilang kondisinya cukup lemah."

"Um, boleh aku tanya?"

Xia dan Nash menoleh dan mengangguk, mempersilahkan Xyon memberi pertanyaan.

"Gimana dengan anak dari gadis itu? Anak siapa yang ada di kandungannya? Itu bukan anak Naga atau Nxy, kan?"

Ketika Xia ingin menjawab, tiba-tiba Nxy masuk dengan membawa kertas yang membuat semua orang bingung.

"She's died!"




─── ∙ ~εïз~ ∙ ───




"Gimana kondisinya? Dan, gimana bayinya?"

"Tuan, dia telah meninggal karena pendarahan. Jadi, dokter terpaksa mengeluarkan bayi itu."

"Sudah berapa bulan di kandungan itu? Dan, bagaimana dengan DNA itu?"

Lelaki itu memberikan data rumah sakit kepada Nxy, "Bayi ini adalah anak dari Edward, ketika kalian melakukan hubungan itu posisi dia sudah hamil, tuan. Dan, umur bayinya sekarang sudah masuk 8bulan, apa anda mau melihat bayinya?"

Nxy mengangguk dan mengikuti pengawalnya kearah ruangan bayi, Nxy menatap bayi laki-laki yang sangat imut yang nampak tenang tengah tertidur.

"Pihak rumah sakit sudah kami atur untuk menjaganya, lalu bagaimana selanjutnya, Tuan?"

"Ini kita bicarain dulu gak, sih? Gimanapun bayi ini anak dari bajingan itu, gimana kalau dia bakal jadi bumerang?" Tanya Bilgate yang cukup khawatir.

"Akan kita bicarakan, tetap awasi bayi ini. Gimanapun kita masih perlu keputusan Naga, kita gak bisa sembarangan ambil keputusan. Bisa jadi ini adalah aset, selain Xyon bayi ini bisa jadi serangan juga."

"Baiklah, Tuan."





─── ∙ ~εïз~ ∙ ───




"She's died!"

Xia mengerutkan dahinya, "What are you talking about? Who is she?"

Naga [ONGOING]Where stories live. Discover now