2 | saranghaeyo

5.4K 635 120
                                    

Karena tinggal sekamar berdua, jadi Jijel dan Karina emang bagi jadwal buat masak dan bersihin kamar. Senin jadwal Karina masak sementara Jijel yang bersih-bersih, hari Selasa Jijel yang masak dan Karina yang bersih-bersih, begitu seterusnya.

Malam ini, Karina dan Jijel sepakat mau bersenang-senang sebagai upacara pembukaan semester tujuh. Suasana kamar hening sekali. Karina lagi keluar buat ngambil Go-Food sementara Jijel lagi catokan. Ada Jendra sebenarnya, tapi cowok itu juga diem-diem bae karena sibuk main game di ponsel.

"Kamu tahu Dinda?" Jijel ngajakin pacarnya ngegosip. "Anak kamar atas ini, loh."

Jendra menggumam sebagai respon.

"Masa dia bikin IGS foto lagi nemenin cowoknya futsal, tapi di close friend dia majang foto selingkuhannya. Mana dikasih tulisan: kangen banget sama cintaku. Ew."

Cowoknya terkekeh walau tidak mengalihkan pandangan dari ponsel. "Kamu masuk CFnya?"

"Iya. Makanya aku tahu."

"Kok kamu tahu kalau itu selingkuhannya?"

"Kelihatan beda orang. Dia begitu juga bukan sekali-dua kali. Kayak, semua followers dia tahu pacarnya, tuh, Iyan. Tapi semua CF dia juga tahu kalau Dinda punya selingkuhan."

"Gitulah. Woman." Jendra mengedik sambil menggumam. Gak kaget. "Serem banget kalau main."

"Tolong cabut kabelnya."

Jendra menurut. Dia mencabut kabel catokan dan membiarkan pacarnya meletakkan catokan di tempat yang aman lalu kembali duduk. Kali ini di samping Jendra.

"Udah?" Jendra nanya dengan tangan mematikan ponsel.

Jijel mengangguk. Dia merapikan rambutnya dengan tangan kanan sementara tangan kirinya memegang cermin.

"Bagus enggak dicurly gini bawahnya?"

"Bagus."

"Bagus mana sama kalau lurus doang?"

"Bagus semua."

"Pilih satu."

"Prefer kamu botak."

Jijel menatap datar membuat pacarnya ketawa. Jendra menarik dagu Jijel untuk mendekat lalu memberikan ciuman di bibir. Si cewek sempat membalas beberapa saat sebelum mendorong pundak Jendra agar berhenti.

"Ada Kayin nanti." katanya memberitahu.

Jendra menghela nafas, mengalah. "Makanya kalau bilang kangen, tuh, berarti kamu yang ke kosanku. Jangan aku yang disuruh kesini."

"Kalau di kos kamu yang ada kita enggak jadi berangkat."

"Enggak juga. Kan aku yang ngajakin kalian ke bar. Gak enak ke Karina kalau gak jadi berangkat."

"Makanya aku suruh kamu kesini, Jendra."

"Iya, tapi kalau disini aku gak bisa ngapa-ngapain kamu."

Jijel menepuk pipi Jendra sebagai respon. "Diem, ah."

Yang dia tegur cuman ketawa.

the plot twist.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora