27 | bonceng-membonceng

3.2K 472 124
                                    

ramaikan~
syarat update masih syama~

•••

Padahal Karina, tuh, baru banget mau ngerjain revisi. Tapi usai dapet pesan masuk dari Salwa yang isinya model begitu, dia jadi gak mood. Cewek itu langsung keki banget. Dia biarin laptopnya hidup dengan layar terang-benderang sementara ia fokus sama ponselnya.

karina.
p |
p |
dimana |
ngapain |
sennn |

Jangankan pesan yang barusan dia kirim. Pesannya dari jam lima tadi aja belum dibales sama Sena.

"Emang cowok tai." umpatnya kemudian menutup aplikasi WhatsApp.

Baru dia hendak melempar ponsel, benda itu hidup dengan dering telepon masuk. Nama Salwa terpampang jelas di sana.

"Ha—"

"Ih, anjir, lo harus tahu gue ikut sebel, anjir! Tadi gue udah manggil Sena kayak, Sen, Sena, woi, Sen! sampai abang tukang bakso di seberang jalan ikut noleh tapi cowok lo kayaknya budek?!" katanya menggebu-gebu. "Mana Farhan malah bilang biarin-biarin doang bukannya bantu teriakin Sena."

Karina mendengus. Kalau tadi keselnya udah di level 6, sekarang jadi naik level 7.

"Gimana ceritanya, sih, dia boncengin cewek?"

"Dia beneran gak ada bilang ke elo, ya?"

"Enggak, Sal."

"Jangan-jangan selingkuh?"

Karina mau nangis aja. "Amit-amit, ya!"

"Ih, siapa tahu?" Salwa hehe-hehe. "Tadi, kan, Farhan juga ikut futsal sama Sena, jadi gue nanya ke dia. Katanya kalau di tempat futsal, tuh, emang banyak adik tingkat suka nontonin Sena dkk gitu."

Naik ke level 8.

"Hah, masa?"

"Iya, sering katanya, mah!"

"Sumpah?" Karina mengerutkan dahi. "Itu bukannya anak-anak booking lapangan buat main biasa? Kok bisa ditontonin? Dikira tanding di GOR apa?"

"Makanya, kan. Emang niatnya, mah, caper."

"Tai banget Sena yang beginian malah gak pernah cerita," Karina berdecak. "Terus?"

"Terus Sena sering banget diceng-cengin sama orang-orang—"

"Orang siapa?"

"Ya anak futsal. Angkatan atas, tuh, kebanyakan. Kayaknya tadi juga gitu. Farhan gak tahu jelasnya, sih, soalnya dia gak pas di lapangan. Tahu-tahu, tuh, kating nyodor-nyodorin Sena buat nganter gitu. Terus dicie-ciein, nyomblangin gitulah pokoknya. Mana si ceweknya malu-malu kucing. Fiks naksir Sena, sih, kata gue."

Level 9.

"Dan itu sering banget, Rin! Lo gak pernah nemenin cowok lo futsal emang?"

"Enggak."

Salwa hela nafas. "Lain kali lo ikut aja coba buat menunjukkan identitas lo. Udah, ya, gue mau—oh, satu lagi."

the plot twist.Where stories live. Discover now