21 | kenapa katanya

2.8K 525 436
                                    

3300 words omg fiuh. tandai typo dan ramaikan yak. syarat update masih sama. selamat membaca.

•••

"Tumben mau?"

Malik tanya begitu sambil bercanda, sih. Gak berniat menyinggung walaupun sebenernya emang bertanya-tanya, heran pas Karina mengiyakan ajakannya.

Kalau dulu jaman semester muda, Karina emang mau-mau aja diajak nongkrong, karena rame-rame sama orang banyak. Tapi sekarang, kan, berdua. Beda cerita.

"Kemarin-kemarin tiap gue ajakin keluar gak pernah mau, tuh." lanjutnya.

Karina menggigit daging ayam di tusuk sate miliknya sembari menatap Malik serba salah. Dia meringis kecil.

"Gak enak gue nolak mulu."

"Oh, jadi sebenernya ini tadi juga mau nolak tapi gak enak sama gue?"

Malik kira Karina bakal menyanggah karena kalau diiyain, kan, beneran tergores, ya, harga dirinya. Eh, tapi ternyata cewek itu beneran menganggukkan kepala.

"Ya gimana, hehe."

"Anjir. Jujur amat lo jadi cewek."

"Lagian ngapain, sih, jadi suka ngajakin gue keluar?"

"Hng..."

Malik bingung ditodong pertanyaan begitu. Masa dia confess langsung? Di sini? Di pinggir jalan duduk lesehan menghadap dua piring sate ayam? Lagian baru juga pertama kali mereka ngedate, itupun setelah chatnya dianggurin berhari-hari.

Karina menaruh tusuk sate yang sudah ia habiskan di piring kosong agar tidak tercampur. Tangannya dengan lihai mengambil sate yang lain dan mencocol dengan bumbu di dalam mangkuk.

"Lo kalau ada niat pindah ke genre romance, jangan sama gue, deh, Bang," ucap Karina langsung. "Gue lagi gak available buat begituan."

Anjir?

Malik sampai speechless. Belum apa-apa udah dikasih bendera putih disuruh mundur.

"Lo punya cowok emang? Kan udah gak sama Sena."

"Gue enggak pernah sama Sena—"

"Lo gak pernah jadian sama Sena?!"

Karina menggeleng. Keningnya mengerut. "Kemakan hoax dari mana, sih, lagian?"

"Lah, semua warga FISIP juga tahu kalau lo sama Sena pacaran, anjir."

"Hah? Gimana?"

"Lah wong Sena kalau ada yang deketin, maba misalnya, kan banyak tuh maba suka nitip salam buat dia, terus Sena pasti bilang, gue udah sama Karina. Begitu," jelas Malik dengan kerut bingung di dahi. "Pernah juga kalau nongkrong dia pamit balik duluan,  pasti bilang udah dicariin ceweknya."

"Siapa?"

"Nah! Anak-anak juga pasti langsung heboh nanya begitu, siapa? Dia jawab, lah itu, Karina cewek gue."

the plot twist.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang