K&Q S.4 - Bab 1

16.4K 2K 502
                                    

Minggu (15.05), 26 Februari 2023

Alhamdulillah, bisa update lagi ^_^

Oh ya ada yang tanya, kenapa gak dibikin buku baru aja kak biar scrollnya gak jauh ke bawah?

Nggak, soalnya dulu waktu pertama bikin cerita ini memang niat pengen tahu maksimal bab untuk satu cerita di wattpad. Katanya 200 bab. Nah, aku penasaran. Jadi yah, dilanjut aja, hehe...

Happy reading! 

--------------------

Lelaki bermata merah itu tampak berjalan setengah tergesa menuju area tahanan Kerajaan Ackerley. Namun ekspresi wajahnya tetap tenang, seolah hanya sedang berjalan menikmati hari. Entah hanya sekedar topeng di depan anak buahnya, atau dia memang sama sekali tak kalut memikirkan keadaan yang bisa dibilang kacau balau.

Berbanding terbalik dengan si lelaki, orang-orang yang membuntuti di belakangnya sama sekali tak bisa menyembunyikan rasa khawatir—bahkan takut—dari raut wajah masing-masing. Semua cemas memikirkan situasi mereka sekarang dan bagaimana mereka bisa selamat. Namun semuanya memilih diam dan hanya membuntuti. Yakin sang pimpinan memiliki rencana tertentu untuk melawan "apapun" di luar sana.

"Hormat, Yang Mu—"

BRAAKKK!

Thane—lelaki bermata merah itu—sama sekali tak mau menunggu penjaga penjara yang merupakan anak buahnya, selesai mengucapkan salam hormat. Dia langsung mengibaskan tangan dengan tak sabar dan membuat pintu kembar area tahanan terbuka lebar.

Sama seperti tadi, langkahnya tampak cepat menyusuri lorong ruang tahanan dengan jeruji besi di kanan kirinya. Dalam pandangan manusia biasa, gerakannya hanya berupa kelebat cahaya yang lewat di depan mata. Namun mengingat tak ada satupun manusia di sana, Thane dan orang-orangnya hanya tampak seperti jalan dengan langkah cepat.

Tanpa perlu bertanya, Thane berhenti di sel tahanan paling ujung dengan lapisan energi lebih kuat dari sel penjara lain untuk memastikan para tahanan tak bisa melarikan diri. Namun bukan kondisi itu yang membuatnya tahu bahwa orang yang dia cari berada di sana. Melainkan aura pekat nan unik yang menguar di udara. Aura yang saat ini hanya dimiliki satu orang.

Queenza.

"Wah, wah, wah... sepertinya ada reuni di sini. Boleh aku bergabung?"

Ekspresi wajah Thane tak berubah seiring nada mengejeknya. Namun rahangnya tampak mengeras saat melihat Kenzie di antara mereka. Jelas itu menunjukkan bahwa tugas sederhana yang diberikannya pada Myria sama sekali tak bisa gadis itu selesaikan, meski dengan kekuatan sempurnanya sebagai wadah jiwa Thane.

Kenzie, Joel, Tristan, Emily, dan Nash tampak berdiri siaga di depan sel tahanan dengan lapisan energi kuat tersebut. Tavisha—satu-satunya manusia di antara mereka—setengah bersembunyi di belakang tubuh Emily. Sementara itu di dalam penjara tersisa Queenza yang berdiri tenang menghadap Thane dengan Mochi di dekat kakinya.

Pertanyaan Thane hanya ditanggapi senyuman oleh Queenza. Dan lucunya hal tersebut akhirnya berhasil meruntuhkan topeng tenang Thane. Rahangnya tampak berkedut menahan marah dengan bibir menipis rapat.

"Aneh sekali kau tak berusaha melarikan diri dari penjara lemah ini, Queen." Suara Thane terdengar seperti geraman. "Apa sebenarnya rencanamu? Kenapa hanya diam dan menurut di saat kau bisa melukaiku tanpa bergerak?"

Yang Thane maksud adalah kekuatan kegelapan Kingsley. Kekuatan mengerikan yang bisa menyerap energi siapapun yang menyerangnya lalu mengembalikan dengan intensitas berkali-kali lipat lebih kuat ke arah si penyerang.

Tak disangka, Queenza malah terkekeh geli. "Kenapa, Yang Mulia Kaisar? Anda takut?"

Gigi Thane terdengar bergemeletuk menahan amarah yang kian meningkat. Bahkan matanya terlihat berkilat merah seolah dia hendak menghancurkan tubuh Queenza saat ini juga namun masih cukup waras mengingat kekuatan kegelapan Kingsley dalam diri wanita itu.

Kingsley & QueenzaWhere stories live. Discover now