Kamis (21.25), 27 Juni 2019
--------------------------
Queenza tersentak mendengar kalimat kasar Kingsley. Dadanya berdenyut nyeri, merasa ditolak. Tapi perasaan itu tak lantas menguasai hatinya dan membuatnya marah. Dia sadar ada yang telah menimpa Kingsley saat lelaki itu pergi mencari Kevlar. Dan hal itu pasti melukai hati Kingsley sangat dalam hingga membangkitkan amarah tak terbendungnya.
"Colan."
Suara Kingsley terdengar menggema di halaman Kerajaan Ackerley yang luas. Queenza bergeser, menempatkan dirinya di samping Kingsley. Tidak peduli saat ini Kingsley tengah menolaknya dengan kasar, Queenza tetaplah ratu yang harus berdiri mendampinginya.
"Aku sangat kecewa padamu," lanjut Kingsley. "Kau sama sekali tidak menghormati hubungan pertemanan kita di masa lalu."
Dengan mempertajam indera penglihatannya, Queenza bisa melihat Colan tercengang di tempatnya berdiri. Lalu tiba-tiba raja kaum echidna itu melesat, memangkas jarak di antara mereka lalu berdiri sekitar tiga meter di depan Kingsley dan Queenza.
"Kingsley—" Sorot matanya tampak tak percaya. "ini benar-benar kau?"
Raut wajah Kingsley tampak begitu dingin saat membalas tatapan Colan. "Lucu sekali sekarang kau memutuskan menyerang kami dengan alasan menegakkan hukum Immorland. Lalu ke mana saja kau saat Kevlar merebut Kerajaan Ackerley dengan cara licik tanpa duel hidup dan mati?"
Colan tampak salah tingkah. "Itu—kau tidak mengerti. Keadaan Immorland sangat kacau di masa itu sampai kami bingung siapa yang seharusnya menjadi penggantimu. Lalu kaum nephilim muncul dengan menyebut diri mereka sebagai guardian. Mereka berhasil mendamaikan keadaan. Dan saat Kevlar menjabat sebagai kaisar, penduduk Immorland menerimanya. Dan sepertinya tanah Immorland pun menerimanya karena dia baik-baik saja hingga beratus-ratus tahun kemudian."
"Tentu saja bajingan itu baik-baik saja. Karena kenyataannya aku tidak pernah mati. Dia hanya seperti anjing yang menjaga rumah sampai tuannya kembali."
Colan manggut-manggut dengan pandangan yang tak lepas dari wajah Kingsley dan Queenza bergantian. Dia masih tampak tak percaya orang-orang yang dia kira sudah meninggal ratusan tahun lalu kini berdiri di hadapannya.
"Itu artinya, seharusnya tidak masalah meski kau membunuh Kevlar tanpa menantangnya duel hidup dan mati. Tanah Immorland akan tetap menerimamu."
"Mungkin. Tapi aku tidak mau mencoba. Meski aku monster hasil percobaan, tapi aku bukanlah makhluk tak terhormat yang akan menentang hukum alam Immorland untuk mendapatkan kekuasaan. Sedari dulu, sejak aku masih dianggap makhluk hina hingga akhirnya berhasil menjadi kaisar Immorland, aku tidak pernah menggunakan cara licik. Semua kudapatkan dengan usaha keras. Aku memang tidak bisa menghapus kenyataan siapa diriku. Tapi itu tak menyurutkan tekadku untuk membuat seluruh penduduk Immorland mengakui keberadaanku."
Penjelasan panjang lebar Kingsley membuat Queenza menoleh. Ada nada pedih dalam suara Kingsley saat mengatakan bahwa dirinya monster hasil percobaan. Ada nada terluka yang bisa dirasakan Queenza dengan nyata hingga dada Queenza sendiri terasa berdenyut nyeri. Bahkan kebenaran yang diungkap Kingsley mengenai perjuangannya untuk mendapat pengakuan penduduk Immorland dan menjadi kaisar yang disegani, seolah tak menghapus kepahitan mengenai asal-usulnya.
Ada apa ini? Dia tidak seperti Kingsley yang selama ini Queenza kenal. Sebelumnya Kingsley tidak pernah menyesali masa lalunya. Dia selalu menceritakan masa kecilnya dengan wajah berbinar bangga. Seolah tidak pernah ada beban. Seolah anggapan penduduk Immorland sama sekali tak mengganggunya. Tapi kenapa sekarang dia jadi seperti ini?
Sebaliknya, Colan sama sekali tak merasakan kegetiran dalam nada suara Kingsley. Dia tersenyum lalu mengangguk menyetujui. "Itu benar. Salah satu dari banyak hal yang membuatku begitu mengagumimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingsley & Queenza
FantasyWARNING : Cerita ini memiliki efek ketagihan. Sekali baca gak akan bisa berhenti sampai berharap gak pernah tamat. Gak percaya, buktiin aja. ------------------------ Manis. Darahnya sungguh lezat. Itu adalah hal pertama yang dipikirkan Kingsley begi...