❏ Incident at This Night

64 14 3
                                    

Perlombaan antarkelas pun akhirnya dimulai juga. Dimulai dari lomba estafet tepung yang sangat seru dimana muka-muka mereka tampak seperti bayi yang dibedaki; lomba memindahkan gelas berisi air menggunakan kain yang tak kalah seru karena teriakan-teriakan dadi pendukung ikut meramaikan suasana; lomba bakiak yang menegangkan sampai tak sedikit yang terjatuh; lomba tarik tambang yang melibatkan banyak orang terhuyung-huyung ke depan dan ke belakang.

Banyak perlombaan lainnya juga. Hingga akhirnya tiba juga pada kegiatan perlombaan terakhir yaitu lomba futsal menggunakan sarung. Ayuka dan Jaffin termasuk panitia yang menjadi penanggung jawabnya.

Sedangkan Sean dan David sedari tadi sibuk menjadi MC acaranya serta komentator.

Sampai tenggorokan Sean pun kering karena dari tadi harus berkomentar sambil ikut teriak-teriak terbawa suasana yang seru serta menegangkan itu. Karena capek, maka kali ini komentatornya digantikan oleh temannya yang lain.

Ayuka bersiap sebagai orang yang memantau poin dan Jaffin berperan sebagai wasit, sedangkan penanggung jawab yang lain ikut membantu Ayuka ataupun berada di tepi lapangan untuk memperhatikan futsalnya dari berbagai sisi.

Setelah memakai sarung, semua pemain langsung memasuki lapangan. Pertandingan itu berjalan cukup seru karena mereka kesusahan menendang bola. Tidak sedikit yang terjatuh juga. Sorak sorai para penonton menambah keramaian di lapangan ini.

Walaupun cuaca hari ini sangat panas, masih banyak juga penontonnya---meski yang lain lebih memilih untuk pergi ke taman ataupun ke tenda mereka masing-masing.

Akhirnya, pertandingan perlombaan antarkelas itupun usai juga pada sore hari ini. Mereka lantas bubar dari lapangan, mulai beraktivitas masing-masing lagi. Ada yang mandi, masak, makan, refreshing di sekitar danau atau taman, dan masih banyak kegiatan yang dilakukan oleh murid yang lainnya.

Kini, kegiatan para panitia sore hari ini adalah bertugas mencari kayu bakar di sekitar hutan, untuk keperluan api unggun nanti malam. Ayuka mencarinya bersama Zudith dan Savira di hutan belakang toilet.

"Misal nanti ujan tetep jadi nggak ya kegiatan api unggunnya?" Tanya Zudith sambil terkekeh.

Ayuka memungut sebuah kayu lantas ikut terkekeh juga atas pertanyaan Zudith itu. "Iya juga, tapi semoga ngga hujan deh. Kita kan belum pernah api unggunan bareng seangkatan gini."

"Udah pernah loh, pas kemah besar pramuka," Savira mengingatkan hal itu pada Ayuka. Ayuka lantas mengiyakan Savira setelah mengingatnya.

"Huh.. habis ini kita nggak bakalan ada kegiatan kek gini lagi nggak, sih? Soalnya minggu depan kita udah sibuk try out, beberapa bulan lagi ujian sekolah terus ujian praktek juga," ucap Savira sambil memunguti kayu bakar yang berserakan di sekitarnya.

Ayuka mengangguk membenarkan.

"Eh, kalau hasil try out pertama keluar, nanti kelasnya bakal diacak sesuai rank kan ya? Duh, gue berharap bisa sekelas sama lo lagi deh, Ka," ucap Zudith.

"Iya, gue juga berharap gitu," jawab Ayuka. "Lo pasti berharap bisa sekelas sama Charlin, kan?" Tebak Ayuka kepada Savira sambil terkekeh.

Savira mengedikkan bahunya. "Ya, walaupun si Charlin hebohnya minta ampun, tapi kalau sekelas sama dia bakalan seru nggak, sih? Haha, pengen banget gue juga sekelas lagi sama dia kayak pas kelas sepuluh. Seru, anti bosen," jawab Savira.

"Gue pengen kita berempat sekelas, bisa nggak, sihh??" Ucap Zudith yang pastinya ia tahu sendiri jawabannya adalah tidak bisa. Kedua temannya itu hanya memutar bola matanya malas. Zudith lantas terkekeh. "Mantai aja yukk kalau ujian-ujiannya udah kelar??" Ajaknya kemudian.

Hidden Gang | Enhypen Le Sserafim: Hybe [✓]Where stories live. Discover now