❏ Threatening and Losing

78 15 5
                                    

Apakah kalian pikir setelah mereka datang membawa polisi, lantas penyelamatan itu dapat diselesaikan dengan mudah? Oh, tentu tidak! Para polisi---empat polisi---itu kini sedang mengurusi orang-orang yang bergeletakan di lantai, termasuk Bara dan Reon. Mereka memborgol orang-orang itu. Lantas, mereka memasukkan dulu mereka ke dalam mobil yang ada di halaman depan markas.

Selama itu, Zea semakin mengancam nyawa Ayuka yang kini tengah mencoba memberontak keluar dari perangkapnya. "Diem apa gue tusukin pisau ini ke leher lo!" Ancam Zea kepadanya.

Melihat itu, lantas Zudith, Charlin, dan Savira dengan berani mendekatinya

"Lo jangan macem-macem ya sama sahabat gue! Dan.. bukannya lo Zea? Alumni smada? Oh! Lo kan pacarnya kak haikal juga?!?!" Ucap Zudith yang kaget setelah memandangi muka Zea dari dekat. Ia baru menyadarinya.

Charlin dan Savira yang melihat itu juga kaget.

Jadi, yang datang kesini membawa polisi hanyalah tiga anggota KSM ini saja, yaitu Zudith, Charlin, dan Savira. Sedangkan David tidak ikut karena harus mengurusi para guru yang sedang menanyakan beberapa hal kepadanya; Sean tidak ikut karena ia menunggu Shakiel di rumah sakit.

"Sumpah ini Kak Zea?? Primadona sekolah itu?? Busett, jadi begini ya kak watak asli lo?!" Celetuk Charlin yang tak henti-hentinya mengumpati Zea.

Bagaimanapun juga, mereka pasti kaget. Zea yang terkenal cantik, kalem, serta pinter itu ternyata tergabung oleh Hidden Gang. Sebelumnya Savira, Zudith, dan Charlin memang tidak mempercayai gosip gosip mengenai HG. Tapi, ketika tahu jikalau temannya diculik geng bengis itu, mereka pun lantas mempercayai keberadaan hidden gang.

"Haduh, baru malam kemarin kita seneng-seneng ngerayain ulang tahun Zudith, sekarang kita udah dihadapin dengan masalah yang mengancam nyawa gini lagi ah!" Keluh Charlin lagi yang takut.

"Asli, lo ngapain sih kak kebanyakan bertingkah banget," celetuk Savira kepada Zea. Savira dulu tergabung dalam PMR bersama Zea. Jadi, Savira lumayan kenal dekat dengannya. "Ngapain nyulik temen gue?!" Bentaknya.

"ANJING KALIAN BACOTT!" Umpat Evelyn.

Evelyn dan Nurul masih memegangi Ayuka agar anak itu tidak lepas dari perangkap Zea. Zea juga masih menodongkan pisau ke lehernya. Zea sama sekali tak mendengar semua omong kosong Charlin, Zudith, dan Savira. Ia malah semakin mendekatkan pisau itu ke leher Ayuka.

Jaffin yang di sana lantas ingin segera memanggil polisi itu. Jaffin sangat bingung kenapa polisi-polisi tadi kok lama banget kembali ke sini?? Lama-lama Jaffin kesal kepada para aparat kepolisian itu. Ia keluar lantas melihat jika empat polisi itu memang sedang kesusahan mengurus enam pemuda yang memberontak.

"Pak, ayo ada yang ke dalam! Itu nyawa temen saya terancam!" Desak Jaffin kepada salah satu polisi.

"Baik!" Salah satu polisi itupun kembali ke tempat dimana keenam cewek itu berada.

Terlihat di sana Charlin sedang menggelitiki Evelyn dan Savira sedang menggelitiki Nurul, agar dua suruhan Zea itu mengakhiri aksinya yang sedang menahan Ayuka.

Sedangkan Jaffin, cowok itu tidak ikut masuk ke dalam. Karena sudah ada pak polisi itu, ia merasa situasi di dalam dapat terkendali. Jaffin membantu tiga polisi yang lain memasukkan keenam cowok itu ke dalam dua mobil yang terparkir di halaman ini. Sangat sulit memasukkan mereka, karena mereka terus memberontak.

Akhirnya, Jaffin pun membantu para polisi itu untuk menumbangkan keenam pemuda ini dengan pukulan di belakang kepalanya agar mereka pingsan.

"Jangan bergerak!"

Polisi yang tadi memasuki rumah itu lantas menodongkan pistolnya ke arah Zea Pradita. Lantas dua orang yang ketakutan---Savira dan Charlin---itu segera menghentikan aksinya menggelitiki mereka, lalu mereka menghindari Nurul dan Evelyn.

Hidden Gang | Enhypen Le Sserafim: Hybe [✓]Where stories live. Discover now