❏ This Is A Trap For El!

67 14 4
                                    

Zudith keluar dari kamar mandi lantas celingukan mencari keberadaan temannya yang tidak ada di luar toilet itu. "Ka?" Ia berjalan lalu celingukan lagi. "Ka? Lo dimana, sih? Nggak lucu ya Ka kalau lo mau bercandain gue," ucapnya. Namun, tidak ada balasan apapun dari Ayuka. "Ish, Ka! Jangan bilang lo ninggalin gue ke tenda duluan??" Masih sama saja, tidak ada jawaban.

"Ayuka! Lo dimana sih?" Kini Zudith mulai takut karena ia benar-benar sendirian di toilet depan hutan ini. "Anjir, lo parah banget ninggalin gue sendirian beginii! Nggak lucu sama sekali tau!!"

Zudith berjalan pelan untuk keluar dari kawasan toilet itu. Namun, ketika melihat hutan lebat yang sangat gelap, Zudith lantas lari menuju tendanya. Ia sangat takut.

Ia berniat akan memarahi Ayuka habis-habisan karena temannya itu iseng sekali meninggalkannya di toilet sendirian. Pokoknya, Zudith mau marah!!

Namun ketika memasuki tendanya, hanya ada ketiga teman kelompoknya yang sudah tertidur nyenyak saja. Ia tak menemukan Ayuka diantara mereka. Ia mengedarkan pandangannya lagi, namun sama saja karena matanya sama sekali tak menangkap sesosok Ayuka diantara tiga cewek ini.

"Ayuka dimana??" Perasaan marahnya kini berubah menjadi perasaan cemas. Ralat, tapi SANGAT cemas.

Karena di tengah lapangan masih ada beberapa orang---yang pastinya cowok-cowok hobi nongkrong dan doyan begadang---lantas Zudith berlari ke sana. Ia ingin meminta bantuan yang lain untuk mencari Ayuka. Zudith takut jika Ayuka hilang ataupun kenapa-kenapa.

"Kenapa lo lari-larian?" Ucap Jaffin yang masih ada di sana, sedang mengobrol ria dengan Shakiel, Sean, dan juga David.

Nafas Zudith yang memburu, menambah rasa panik dalam dirinya. "Jaff, tolongin guee!!" Ia menghentikan omongannya karena sangat panik, nafasnya seakan terhenti sedetik, jantungnya juga tidak bisa diajak bekerja sama karena kali ini malah berdegup sangat kencang karena habis berlari dan rasa panik juga.

"Apa, sih? Kalau ngomong selesein dulu," ucap Jaffin yang makin penasaran.

"Kalem, Zu, kalem, tarik nafas.. hembuskan.." ucap Shakiel yang menenangkan cewek itu. "Kenapa, sih? Kok kayak yang cemas banget gitu?" Tanyanya kemudian karena melihat kondisi Zudith itu.

"Cemas kau dek? Bekbekbek," celetuk Sean yang malah menanggapinya bercanda. Lantas David menyenggol lengannya, melarangnya bercanda di saat-saat seperti ini.

Zudith mengatur nafasnya, lalu kemudian ia mulai menjelaskan. "Jadi gini, gue kan abis dari toilet tuh sama Yuka, terus pas gue keluar dari toilet, Yuka udah nggak ada! Terus kan gue lari ke tenda nyari dia, tapi nggak ada jugaa.. gimana iniii?? Gue takut Yuka diculik, mana udah dini hari gini," jelasnya dengan panik.

"Lo serius?? Lo udah cari dia kemana aja?" Tanya Jaffin yang sangat kaget. "Apa mungkin dia ke taman?" Tebaknya.

Zudith mengedikkan bahu. "Gue nggak tau, makanya gue mau minta bantuan kalian buat cari Ayuka di sekitar sini dulu! Gue khawatir dia kenapa-kenapa soalnya perasaan gue nggak enak bangett, tolongg bantu gue cari Ayuka.." Tanpa sadar, Zudith meneteskan air mata. Ia sangat takut jika terjadi apa-apa pada sahabatnya itu.

Mereka berempat ang mendengar itupun langsung panik. Termasuk Sean yang langsung merubah 180° raut wajahnya.

Dari raut wajah yang cerah ceria penuh canda tawa, berubah menjadi wajah yang sangat serius dan tak ditemukan senyuman. Lantas cowok itu tanpa ba-bi-bu langsung berlari entah kemana itu---yang penting tujuannya adalah mencari keberadaan Ayuka.

"Tenang, Zu, kita bakalan bantu cari," ucap Shakiel menenangkan Zudith yang masih dibelenggu rasa kecemasan itu. "Mending lo ikut gue cari di sekitar taman aja, mau?" Tanyanya dengan lembut kepada Zudith. Zudith langsung mengangguk mengiyakan. Mereka pun mencari Ayuka di sekitar taman---barang kali cewek itu kesana.

Hidden Gang | Enhypen Le Sserafim: Hybe [✓]Where stories live. Discover now