10 - AKU GAK BETAH

15.1K 867 21
                                    

Hayyiee

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hayyiee... Di part ini tidak akan ada ke saltingan. Hanya ada emosi dan kesedihannya finola.

- Target 50 votes for the next part


- HAPPY READING -


Pagi ini finola berangkat sendiri ke sekolah. Tak ada devan yang menjemput nya.

Karena finola tadi malam menginap dirumah Robert bukan dirumahnya sendiri.

Ketika memasuki area sekolah, semua murid menatapnya takut. Tak seperti biasanya.

Biasanya mereka tak akan peduli dengan kehadiran gadis itu karena takut finola akan menjadikan mereka target jika menatap gadis itu intens.

"Napa lo pada?" Tanya gadis itu sedikit berteriak.

"Ada mama papa lo di ruang kepala sekolah fi." Ucap agatha yang baru saja menghampiri finola bersama vara serta lea.

"Bangsat!" Umpat finola dan berlari memasuki gedung sekolah menuju ruang kepala sekolah.

Sesampainya di depan ruang kepala sekolah itu. Ternyata sabrina dan Xavier telah selesai dengan urusannya. Kedua insan itu baru saja keluar dari ruang kepala sekolah.

"Kemana saja kamu semalaman?" Tanya xavier ketika melihat kehadiran finola beserta murid murid lainnya yang berada di belakang gadis itu.

"Mama papa ngapain disini?" Tanya finola tak meladeni pertanyaan Xavier.

Sabrina tersenyum tipis dan berjalan mendekati finola. "Mama sama papa habis ngurus kepindahan kamu sayang. Mulai besok kamu bukan lagi murid di sekolah ini."

Koridor yang rame itu seketika hening. Semua murid menatap bertanya ke arah finola termasuk agatha, vara dan lea.

"Ma... Jangan kayak gini." Finola menggeleng pelan mencoba selembut mungkin pada orang tuanya.

"Jangan kayak mana finola? Tingkah kamu udah keterlaluan disini. Kami berdua harus mindahin kamu ke luar negeri." Ucap Xavier.

Finola menggenggam tangan sabrina. Menatap sang mama sendu. "Jangan ma.. jangan pindahin finola."

Sabrina mengusap tangan finola yang tengah menggenggam tangannya. "Demi kebaikan kamu sayang."

"Demi kebaikan? Aku gak betah itu demi kebaikan?" Tanya finola menggebu.

"Kamu gak betah gimana finola? Di luar negri justru lebih enak tau. Pergaulan kamu juga bisa kembali normal lagi." Ujar sabrina menjelaskan.

Finola melepaskan genggamannya dan beralih menatap xavier. "Papa mau apa? Papa mau aku mati secara perlahan?"

Xavier terkekeh pelan. "Jangan buat keributan disini finola." Ucapnya pelan.

Finola tersenyum sinis dan melepaskan dasi yang menggantung di lehernya.

ANTAGONIST COUPLE [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now