26 - BERDUKA

13.3K 646 23
                                    

- TARGET 100 VOTE UNTUK NEXT PART.

- HAPPY READING -


Hari ini adalah hari kedua kelas 10 sekolah SMA Lantera bangsa melaksanakan camping di hutan tak jauh dari sekolah.

Lea tertawa lepas bersama genta.
Cowok itu sedari tadi terus mengeluarkan kata-kata random yang tentunya membuat Lea tertawa.

Dari balik pohon, ada candra dan sera yang tengah mengintip keduanya.

Candra menatap tajam genta, seolah memaksa cowok itu melakukan apa yang sebelumnya dia ajarkan.

Genta meneguk ludah nya gugup. Ekor matanya tak sengaja menangkap tatapan tajam Candra, ketua osis nya itu.

“Kenapa gen?” Lea menyerngit melihat genta yang mendadak terlihat gugup.

Cewek ber lesung pipi itu menoleh ke kiri dan kanan mencari sesuatu objek yang membuat genta mendadak gugup itu.

Padahal yang membuat cowok itu gugup adalah dirinya.

“Lea.”

“Apa genta?”

“Lo mau gak jadi pacar gue?” Genta menunduk setelah mengatakan hal itu.
Sementara Lea terlihat terkejut di tempatnya.

“G-gue udah suka sama lo setahun ini, yang tahu gue suka lo cuman candra sama sera.” Ujarnya lagi masih dengan posisi menunduk.

Lea tersenyum kaku. Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Tapi gue gak pernah pacaran.”

Genta mendongak. “gapapa. Terima aja gue, kalau lo terima, gue jadi pacar pertama lo Lea.”

Lea terdiam. Sedikit bingung dengan keadaan saat ini.

Sudah dibilang in bukan, kalau Lea tidak terlalu menyukai percintaan bahkan ber pacaran.

“LEA!” Teriak pak Anto memanggil Lea.

Pria yang berstatus pembina osis itu berlari menghampiri Lea.

Dari wajahnya terlihat bahwa guru itu sangat panik.

“Papa kamu, di tangkap polisi.”
Genta membelakan matanya terkejut.

Sementara candra dan sera segera berlari menghampiri ketiganya ketika melihat tubuh Lea yang seketika meluruh jatuh ke pelukan genta.

Mata Lea berkaca-kaca. “penjara?"

Pak Anto hanya diam. Tak mampu mengucapkan satu kata pun ketika melihat sedihnya Lea, murid kebanggaan nya.

“Papa bukan orang jahat hiks..” Lea menangis, gadis itu menangis di pelukan genta.

Sera mengusap lembut pundak Lea, berusaha membuat gadis itu sedikit lebih tenang.

“Papa bukan orang jahat.” Ujarnya mengulang kembali ucapannya.

Pak Anto berjongkok. Menyamakan tingginya dengan Lea yang terduduk di tanah dalam pelukan genta.

“bapak izinkan kamu pulang lebih awal.”


- 𝔄𝔫𝔱𝔞𝔤𝔬𝔫𝔦𝔰𝔱 –


Pemakaman Alexis dan Nancy telah dilaksanakan.

Beberapa orang mulai berhamburan pulang ke rumah masing-masing.

ANTAGONIST COUPLE [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang