19 - GENGGAM TANGAN

14K 666 5
                                    

— Target 100 vote untuk chapter selanjutnya.

- HAPPY BIRTHDAY -

Devan tertegun. Cowok itu terdiam sejenak sebelum akhirnya tertawa.

"Gue udah tau lo bakal ngomong ini." Finola menyerngit bingung. Apa apaan ini?

Tidak sesuai ekspektasi nya

"Lo tau dari?"

"Kakek."

Finola terdiam.

Keterdiaman finola justru membuat devan tertawa kecil.

"Dia gak ngasih tau semuanya. Dia cuman ngasih tau tentang lo mau putusin gue." Finola menghela nafas lega mendengarnya.

Bukan tak ingin bercerita. Hanya saja finola benar benar tak ingin melibatkan devan di rencana gilanya dan Robert.

Devan melangkah kan kakinya semakin dekat pada finola. Kini langkah keduanya hanya tersisa  2 centimeter.

"Kakek bilang. Kita boleh putus di publik, tapi jangan putus di privat." Finola menyerngit Bingung.

"Maksudnya?"

Devan menggapai tangan kanan finola yang masih terpasang cincin pemberiannya itu.

"Kita umumin di publik dan orang tua lo kalau kita udah putus. Tapi nyatanya, kita belum putus.".

Finola termangu menatap dalam devan. Kenapa dia tidak sampai berpikiran ke situ?

Devan menggenggam tangan kanan finola yang tadi di gapainya.

"Genggam tangan gue ya fi? Gue bakal ada selalu di belakang Lo." Lagi dan lagi finola hanya diam.

Devan berdehem sembari menepuk nepuk dadanya.

Finola meliriknya sinis melihat itu. Tapi yak ayal gadis itu mendekat dan masuk kedalam pelukan devan.

Jika cowok itu sudah berlagak seperti itu, maka itu adalah kode untuk memintanya memeluk devan lebih dahulu.

Gengsi emang, tapi yang penting gak kasar.

"Greatnees emang dalangnya." Bisik devan tepat di telinga finola.

Finola masih memeluk devan. Gadis itu mendongak untuk menatap wajah cowok itu.

"Mereka benci sama Lo karena matahin kaki ketua mereka. Jadi mereka kerja sama dengan—"

"Gue udah tau. Gue cuman minta Lo awasin dan cari tau kenapa mereka berani kaya gitu sama gue."

Devan mengangguk. Lagi pula tidak mungkin gadis ini tidak tau, terlebih lagi ada Robert di sisinya yang selalu tau apapun itu.

"Btw, gue sebenernya gak keracunan."

Devan spontan melepaskan pelukannya dan mendorong pelan finola.

"Maksud lo?"

Finola menyengir gemas. "Gue pura pura keracunan."

"Kenapa kayak gitu? Lo tau, lo bikin gue khawatir setengah mati fi." Devan mengusap wajahnya gusar. Tak menyangka ternyata semua ini adalah kebohongan.

ANTAGONIST COUPLE [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now