ANTAGONIST COUPLE [ SEGERA TERBIT ]

16 - KECURIGAAN

- Target 100 vote untuk part selanjutnya.

- HAPPY READING -

Sudah hampir 3 minggu lebih finola tak masuk sekolah.

Guru serta ketiga teman finola mengatakan bahwa finola mengalami kecelakaan tak terduga yaitu keracunan dan saat ini masih berada di rumah sakit.

Tentunya dengan tidak ada kehadiran finola di sekolah ini membuat keadaan sedikit hening karena tidak ada lagi kehebohan yang di buatnya.

Namun juga merasa tenang, karena queen bully itu tidak ada di sekolah selama beberapa minggu ini.

Devan pun, sering sekali terkadang masuk dan terkadang membolos pergi kerumah sakit menjenguk finola.

Selama tiga minggu ini pun, hanya devan, vara, agatha serta lea yang sempat menjenguk gadis itu.

Inti alexion tidak sempat menjenguk finola karena mendapat kan tugas dari devan untuk mengawasi greatnees yang kabarnya, ketuanya itu telah sembuh setelah mengalami patah kaki sementara karena finola.

Keira memainkan handphone nya merasa bosan. Tak ada finola yang biasa nya sering gadis itu ganggu.

Ingin bucin, tapi sekarang dia dan selatan sudah putus karena pria brengsek itu juga.

Ingin bermain dengan girls Dangerous tapi keira sadar. Mereka tak akan ingin bermain dengannya.

Keira dan finola itu layaknya kucing dan tikus. Selamanya tidak akan pernah bersatu walaupun pernah berbaikan dan akrab.

Keira terkekeh kecil. Sehampa itu hidupnya di sekolah tanpa selatan dan finola.

- 𝔄𝔫𝔱𝔞𝔤𝔬𝔫𝔦𝔰𝔱 -

"Di dunia ini gue pengen jadi orang jahat aja." Ucap kenan pelan.

Abraham mendelik. Cowok itu memukul kepala kenan membuat kenan hampir tersungkur.

"Gilak lo? Kita di dunia ini harus menjadi manusia baik. Harus perbanyak amal kebaikan." Ceramah abraham justru mendapatkan delikan sinis dari galan.

"Najis ham. Kita berandalan gini aja udah gak baik." Ucap galan terlalu jujur.

Farel menatap ketiga nya sinis. Sudah tiga hari dia tidak bermain game karena devan.

Cowok yang sialnya adalah ketuanya itu terus memaksanya untuk mengawasi greatnees 24 jam.

Bukan tanpa sebab juga devan memerintahkan anggotanya untuk mengawasi greatnees.

Felix menepuk pelan pundak farel. "Napa lu? Sinis amat?"

Farel mendengus kesal. "Teman lo tu, berisik."

Felix beralih menatap galan, abraham dan kenan. Ketiganya tengah asik tertawa.

"Biarin aja lah, udah biasa juga." Felix menyingkirkan tangannya dari pundak farel.

Cowok itu membuka handphone nya dan mendapati satu chat dari devan.

Devano sok bucin