Bagian 15. Kemenangan Berharga

581 57 0
                                    

Pekik suara penonton terlihat antusias di gedung Indoor Senayan Jakarta. Antusiasme penonton yang memenuhi bangku penonton tak pernah surut selama penyelenggaraan Honda DBL DKI Jakarta Series 2023. Masing-masing dari mereka menyanyikan yel-yel dengan penuh kebanggaan, mengenakan seragam yang senada dan kekompakan yang tinggi menjadikan setiap pertandingan terasa seperti di dalam stadium basket di Amerika.

Di iringi suara drum yang menggema di setiap telinga, seakan terus memberikan tenaga lebih kepada idola mereka yang akan bertanding. Kreativitas panitia selaku penyelenggara turnamen di tingkat sekolah ini semakin terlihat ketika mereka menghadirkan maskot-maskot yang turut meramaikan dari sisi lapangan. Masing-masing maskot terus menari dan menghibur seluruh penonton dengan tingkah mereka yang lucu.

Pada hari ini, Araz dan teman-temannya akan melakoni partai final, dimana sebelumnya mereka berhasil mengalahkan lawan-lawan mereka. Bermain sejak babak penyisihan, SMA Harapan II berhasil lolos ke babak 16 besar usai mengalahkan SMA 01 Jaya Jakarta. Di pertandingan itu, SMA Harapan II berhasil memenangkan pertandingan dengan skor akhir 47:38.

Kejutan lagi-lagi terjadi ketika SMA Harapan II melakoni pertandingan diputaran kedua, di mana mereka berhasil mengalahkan SMA Pelita yang merupakan tim unggulan. Bahkan, tim basket mereka merupakan runner up Honda DBL DKI Jakarta Series 2022. Sehingga banyak yang menjagokan mereka tampil lebih ganas dari tahun lalu. Akan tetapi, SMA Harapan II membalikkan prediksi dan mampu memenangkan laga meski harus melewati pertandingan sengit. Di pertandingan itu, Araz dan teman-teman satu timnya berhasil menang dengan skor akhir 48:45.

Kejutan SMA Harapan II tidak berhenti sampai disitu. Pada babak perempat final, mereka kembali mencuri perhatian setelah mengalahkan SMA Bakti Luhur, tim yang berhasil keluar sebagai pemenang tahun lalu dengan skor akhir 43:39. Di babak semifinal, SMA Harapan II ditantang SMA Tunas Bangsa yang sebelumnya sempat diremehkan karena bukan tim unggulan. Araz dan teman-temannya berhasil menaklukan tim basket yang berjuluk kuda hitam itu dengan skor akhir 51:47 untuk memastikan tiket ke babak final.

Papan keranjang basket berwarna biru dan tali jaring-jaringnya yang berwarna merah seakan menganga, siap menantikan bola masuk ke dalamnya. Pertandingan final antara SMA Harapan II dan SMA Cempaka yang pastinya berjalan seru itu akan segera digelar.

Kedua tim terlihat sedang berjalan menuju lapangan. Gemuruh suara penonton yang mendukung tim kesayangan mereka masing-masing mulai terdengar gagap gempita ketika mereka memasuki lapangan basket. Sava, Ibu Mawar, Haris, dan Pak Sigit terlihat duduk di kursi tribun paling depan, sementara Manda duduk di belakangnya, ditemani teman-teman satu gengnya yang kerap kali bergaya heboh.

Pertandingan di mulai dengan bola dilemparkan oleh wasit. Araz menepis bola itu mengarah kepada Leo. Dengan tangkas Leo langsung melakukan serangan dengan mendrible dan kembali melempar bola itu kepada Araz yang sudah siap melakukan shoot untuk mendapatkan poin. Masuk, dua poin untuk SMA Harapan II.

Pertandingan cukup sengit dan semakin seru dari ronde ke ronde. Kedua tim saling mengejar poin. Araz selaku kapten basket SMA Harapan II tak henti-hentinya memberi semangat pada teman-temannnya. Di babak pertama pelatih Tomas sengaja tidak memasukkan Rio demi menjaga kestabilan tim karena perilakunya yang kurang disiplin.

"Leo, lo harus lebih sering menembak supaya kita bisa meraih poin," ucap Araz pada Leo.

Leo mengangguk, sembari mengusap keringat di wajahnya. Kini kedudukan 28 poin untuk SMA Harapan II dan 26 poin untuk SMA Cempaka, selisih yang sangat dekat. Suara penonton tidak henti-hentinya memberikan semangat dan dukungan pada tim kesayangan mereka.

Kini bola sedang berada di bawah kendali Aufar. Dia mendrible bola melewati satu dua lawan lalu terjaga oleh pemain lawan yang cukup tangguh. Aufar bingung hendak melempar bola kemana, namun ada Araz yang memberi kode untuk meminta bola. Aufar dengan cepat melempar bola di tangannya kepada Araz dan Araz pun melompat untuk menangkap bola itu. Namun, aksi Araz itu lebih dulu dihadang pemain lawan yang menyikut lengannya hingga membuatnya terjatuh ke lantai.

Ms. Sava My Schatzi [Completed]Where stories live. Discover now