Dissapointed

178 8 0
                                    

.
.

Dua hari kemudian.....

Setelah berhasil melarikan diri dari Kevin, akhirnya Alena dan Olivia menemukan jalan menuju Skyfalty ( nama wilayah yang dikuasai Kastil Skydarsson).

Namun, anehnya, Kevin tidak pernah menampakkan wajahnya lagi bahkan untuk sekedar membawa Alena kembali ke istananya.

"Haruskah kita menyamar? " Tanya Alena pada Olivia, gadis yang diajaknya kabur dari Kevin.

"Tentu saja! Kita akan mudah untuk dikenali oleh penjahat itu nanti" ucap Olivia membenarkan tudungnya.

"Baiklah " kekeh Alena memakai tudungnya.

Alena dan Olivia berjalan mendekati Skyfalty, mereka mengamati beberapa penduduk yang berlalu lalang.

"Ramai sekali disana, sepertinya ada pengumuman" ucap Olivia menunjuk kerumunan orang di depan sana.

"Ayo kita kesana" Alena hanya mengangguk atas ajakan Olivia.

Alena dan Olivia menerobos kerumunan orang-orang, mereka menatap pengumuman di depan papan itu.

"Pangeran Arnold Skydarsson akan menikah dengan Putri Mia Ressocle. Pangeran menegaskan bahwa hanya memiliki satu-satunya mate selama ini , yaitu Putri Mia yang menghilang beberapa tahun lalu dan akhirnya kembali"

Degg...

Seketika tubuh Alena menegang, jantungnya sangat sakit bagikan tertusuk ujung tombak. Matanya mengeluarkan cairan bening.

"Apa? Pangeran akan menikah lagi? Memangnya siapa matenya yang pertama? Memang nya Matenya bisa berubah ,begitu?"

Alena tidak menggubris pertanyaan bertubi-tubi dari Olivia, dirinya memikirkan semua hal yang ada di hatinya.

Apakah aku hanya mainannya?

Apakah aku hanya pelampiasan sebelum dirinya menemukan matenya yang sesungguhnya?

Mengapa dia tega melakukan ini semua padaku?

Apakah aku benar-benar bukan matenya?

Alena mengusap kasar air matanya dan berusaha menepis pikiran nya tentang pengumuman tadi.

"Alena!" Pekik Olivia membuat Alena terkejut.

"Ada apa, Oliv. Aku hampir saja terjungkal gara-gara teriakan mu" kesal Alena

"Kenapa kamu diam saja dari tadi. Aku kira kamu tidak mendengar, makanya aku teriak" Alena hanya mengangguk singkat.

"Aku tidak apa-apa,,hmmm. Kita akan menginap dimana?" Tanya Alena berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Aku juga tidak tahu , Lena. Sebenarnya, aku juga pertama kali kesini" ucap Olivia

"Aku juga,," keduanya sama-sama terdiam

"Kalau begitu kita cari penginapan di sekitar sini saja"

Akhirnya Alena dan Olivia menyusuri tempat ini untuk mencari penginapan.
.
.
.

"Apakah sudah kau sebarkan?" Tanya Arnold pada Daxer.

"Sudah kak,, para pengawal sudah menyebarkannya pada penduduk Skyfalty."

" Ayah hampir saja marah mendengar kau akan menikah lagi" kekeh Daxer

"Tapi tenang saja,, aku sudah memberitahukan semua rencanamu pada ayah. Ayah menyetujui nya" ucap lega Daxer.

"Aku akan pergi ke Skyfalty malam nanti"

Daxer mengernyitkan keningnya akan ucapan sang kakak.

"B-baiklah,, terserah kakak saja" ucap ragu Daxer.

.
.

Malam harinya.....

"Alena, mau keluar malam ini?" Tawar Olivia yang sedang duduk di meja rias , kamar penginapan itu.

"Keluar? Malam-malam? Untuk apa?" Tanya Alena membuat Olivia mendengus.

"Tentu saja untuk jalan-jalan. Hmm,, mungkin kita bisa ke pasar" usul Olivia

"Aku tidak tahu dunia imortal seperti ini punya pasar seperti dunia manusia " gumam Alena.

"Kau juga manusia!?" Olivia menatap tidak percaya kearah Alena dan Alena hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Olivia.

"Aku kira hanya aku saja yang manusia disini" Olivia langsung murung dan manyun.

"Apa kau manusia juga!? Yaaa! Bagaimana kau bisa disini juga?" Alena sungguh terkejut dan tidak percaya akan kenyataan ini.

"Aku diculik oleh Kevin dari dunia manusia. Dia terus berkata dan bergumam 'mate' kepadaku. Aku jadi takut saat matanya memerah dan keluar taring dari giginya..
Sungguh menyeramkan!" Ungkap Olivia yang bergidik ngeri.

Alena melongos mendengar cerita Olivia..

"Pantas saja dia mendekapmu dalam istananya " gumam Alena yang masih di dengar oleh Olivia.

"Benar. Dia bilang aku matenya,, selamanya aku hanya miliknya. Hampir saja dia mengambil mahkota ku, untung saja aku ini juara taekwondo, jadi aku menendangnya dan aku lari begitu saja, sampai aku bisa bertemu dengan sesama spesies ku, yaitu dirimu " ungkap Olivia bercerita dari murung sampai tersenyum lebar.

Alena menundukkan wajahnya, dirinya kembali mengingat bahwa dirinya disini karena satu hal , yaitu Arnold yang mengklaim bahwa dirinya adalah matenya .

Namun, cepat sekali pria itu mencari ganti dirinya dan menikah lagi.

"Alena,, Alena!" Pekik Olivia membuat Alena terbuyar dari lamunannya.

"Kenapa melamun terus? Ada masalah ya?"

Alena hanya tersenyum tipis dan menggeleng pelan.

"Aku tidak apa-apa, Oliv"

"Alena, kenapa kita gak pake lo-gue aja, daripada aku-kamu kan agak aneh kedengarannya kalau di dunia kita" usul Olivia yang mengundang kekehan dari Alena.

"Oke-oke,, tapi ingat! Kalau ngomong sama rakyat disini harus bilang aku-kamu bukan lo-gue"

Olivia mengangguk setuju.

"Kalau gitu, kita keluar sekarang yuk, perut gue udah bunyi nih"

Olivia memegang perutnya sambil memelas.

"Haduh malas banget gue jalan keluar,, mending gue tidur disini"

Alena merebahkan tubuhnya ke kasur empuk itu.

"E-ehh,, OLIV... OLIVIA!! JANGAN TARIK KAKI GUE WOYY"

Akhirnya setelah terjadi tarik-menarik, Alena dan Olivia memutuskan untuk segera pergi keluar sebelum larut malam.

Gosh of storyWhere stories live. Discover now