Who's The Girl??

117 5 0
                                    

..
..
..

Hari ini adalah hari penobatan untuk Putra Mahkota, yaitu Arnold. Arnold akan dinobatkan sebagai King of Demon, menggantikan posisi ayahnya.

"Sedang apa lena? " tanya Arnold, saat wanita itu mondar-mandir dari tadi sembari mencari sesuatu.

"Kalung ku. Hilang" jawabnya dengan nada gelisah..

Arnold ikut mencari kalung Alena yang biasanya selalu melingkari leher istrinya.

Tok... Tok... Tok....

Arnold mengalihkan atensinya pada pintu kamar yang terketuk.

Arnold menoleh ke arah Alena, tapi wanita itu terlalu sibuk mencari kalung pemberian suaminya.

Arnold berjalan ke depan pintu dan membukanya.

"Selamat pagi Pangeran" Mia, gadis itu membungkukkan badannya, memberi hormat.

"Ada apa Mia? " tanya Arnold.

"Maaf jika saya lancang menggangu anda Pangeran. Saya hanya ingin memberikan sesuatu"

Arnold menatap gerak tangan Mia yang merogoh sesuatu dari gaun nya.

Arnold terkejut saat Kalung yang dicari oleh istrinya dari tadi berasal di tangan Mia sekarang.

"Ini Pangeran. Tadi pagi, saat saya menyiram bunga di taman, saya melihat kalung ini tergantung di ranting bunga, saya pikir ini milik Putri Alena" Arnold mengambil alih kalung yang disodorkan oleh Mia.

"Terimakasih Mia, Alena mencari kalung ini dari tadi"

"Sama-sama Pangeran, kalau begitu saya pamit, saya dan Olivia harus mempersiapkan makanan bersama para maid" Arnold mengangguk, lalu Mia pergi tak lupa membungkukkan badannya sebelum pergi.

Arnold menatap lamat kalung di tangannya, lalu kembali mengunci pintu.

"Siapa? " tanya Alena

"Mia menemukan kalung mu di ranting bunga"  Alena dengan senyum merekahnya, meraih kalung di tangan suaminya.

"Hufh.. Untung gak hilang, aku pikir gak akan bisa pakai kalung ini lagi" ucapnya sembari memasang kalung nya yang dibantu oleh Arnold.

"Lain kali hati-hati" Arnold tersenyum dan mengusap pucuk rambut istrinya lembut.

"Aku sayang sama kalung ini" ucap senang Alena memandangi permata di tengah kalung itu.

"Lebih sayang aku atau kalung itu? "

"Kamu" cicit Alena dengan malu-malu.

Cup..

Alena terkejut saat Arnold tiba-tiba mencium bibirnya sekilas.

Arnold menangkup wajah istrinya dan menatap netra wanitanya lembut.

"Aku juga sayang kamu. " Arnold membelai pipi Alena sementara wanita itu menundukkan wajahnya, menyembunyikan semburat merah di pipinya.

"Penobatan akan segera dimulai, sebaiknya kita turun sekarang" Alena mengangguk.

"Ayo" Arnold menggenggam tangan Alena, lalu berjalan keluar kamar.

..
..

Alena sempat tersentak menatap banyak nya orang di bawah sana, mereka semua seperti Bangsawan dan juga ada rakyat Skyfalty.

Alena mengeratkan genggaman tangan keduanya.

Arnold menoleh ke arah Alena yang seperti ragu untuk melangkahkan kakinya menuruni tangga itu.

Gosh of storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang