Sweet Couple

79 5 0
                                    

.
.

"Alena, kamu gapapa? " Alice menyambut kedatangan Alena di gerbang kastil bersama yang lainnya.

"Alena gapapa bunda ratu" Alena tersenyum tipis.

"Lo kabur gak ngajak gue, buset" bisik Quella yang membuat Alena terkekeh pelan.

"Lain kali kita kabur masal" kekeh Alena membuat Quella mendengus.

"Putri, Aku senang putri tidak apa-apa" ucap Mia.

"Jangan khawatir Mia"

"Khem..." semua orang tampak tegang mendengar deheman Arnold yang terkesan dingin.

"Ayo kita masuk" ajak Alena.

Mereka semua masuk bersama ke dalam kastil dengan bercanda ria.

"Belum selesai, Alena" seringai Grace yang menatap mereka dari jendela kamarnya.

.
.

"Daxer, kamu melihat Arnold? "

"Kakak sedang di ruang kerjanya,"

"Baiklah terimakasih" Daxer tersenyum tipis kepada kakak iparnya.

"Apa itu untuk kakak? " Alena menatap syal yang berada dalam genggamannya dari tadi.

Alena mengangguk dan tersenyum tipis "Aku membuatnya untuk Arnold, Aku harap dia menyukainya" Alena kian mengembangkan senyumannya, membayangkan ekspresi senang Arnold mendapatkan syal buatannya.

"Kakak pasti menyukainya".

" terimakasih Daxer, Aku pergi dulu"

Dengan hati yang senang, Alena berjalan menuju ruang kerja Arnold tanpa melunturkan senyumannya.

.

Alena mengernyitkan keningnya saat melihat ada penjaga di depan pintu ruang kerja milik Arnold.

"Tidak seperti biasanya" gumam Alena.

Alena berjalan mendekati para penjaga, sontak penjaga itu memberikan hormat.

"Kenapa dijaga? " tanya Alena.

"King yang menyuruh, Putri. King bilang ada urusan penting"  ucap salah seorang penjaga itu.

"Baiklah" ucap Alena tanpa merasa terbebani sekalipun.

"Saya akan memanggilkan King, jika Putri mau"

"Tidak usah. Aku akan menunggu disini saja"

Alena berjalan sedikit menjauh dari para penjaga dan berdiri di sana, menunggu Arnold keluar dari ruangan kerjanya.

"Hufhh" Alena mendengus , ini sudah lebih dari dugaannya, Arnold tak kunjung keluar dari dalam ruangan kerjanya.

"Hufh.. Lama sekali" Alena yang mulai bosan, melangkahkan kakinya hendak pergi dari sana, namun..

Ceklek...

Langkahnya terhenti, Alena memutar tubuhnya agar matanya dapat memandang ke depan pintu ruangan yang terbuka itu.

Awalnya, Alena langsung mengembangkan senyumnya melihat Arnold keluar dari sana, namun senyumnya seketika luntur saat Grace juga keluar dari ruangan yang sama dengan Arnold.

Hati yang tadinya senang membara-bara, kini terasa hambar begitu saja.

Alena sudah tidak memiliki niat untuk berjalan menghampiri Arnold.

"King" Arnold yang sudah melangkahkan kakinya pergi, kembali menoleh kearah Grace yang memanggilnya.

"Jangan lupa malam ini" Kemudian Grace berjalan pergi mendahului Arnold.

Gosh of storyWhere stories live. Discover now