De ja vu

52 3 0
                                    

...

"Ayah, dia sudah kembali"

"Raja kegelapan? "

"Iya ayah, dia datang pasti untuk mengambil milik nya. "

"Kamu harus lebih waspada lagi Arnold. Jangan lalai, jangan sampai ia  membawa ratu Skydarsson. Dia milik mu"

"Baik ayah"

Komunikasi batin itu terputus, Arnold membuka matanya dan mulai memandang sekitar sisi kamar, tempatnya sekarang berada.

Arnold berjalan menuju sebuah lemari, lemari tua yang bercorak khas. Arnold membuka sebuah laci dan mengambil sebuah kotak didalamnya.

Arnold menatap dalam kotak  yang berada di atas meja. Kotak  berwarna cokelat tua yang sudah agak pudar.

Treekkk....

Arnold membuka kotak tersebut, dan tampaklah sebuah kalung dengan permata merah maroon ditengahnya, kalung itu berkilau lalu cahayanya meredup kembali.

"Aku tidak akan membiarkan mu membawa nya, Arches " ucap Arnold dengan menggenggam erat permata kalung itu.

.....

"Hufh... Sepinya disini, Quella gak disini, gue  gak akrab sama siapa-siapa disini"

"Walaupun akrab, pasti mereka kaget ngeliat gue berkeliaran disini, mana pake daster lagi"

Berulang kali Alena bersungut-sungut di tengah perjalanannya dengan membawa sebuah paper bag ditangannya.

Ntah kemana tujuannya sore hari begini. Apalagi dengan memakai dress oversize yang lebih terlihat seperti daster.

Di jalanan yang terlihat sepi begini Alena tidak merasa takut bahkan jika sendirian, tapi hari ini dia merasa aneh dengan jalanan ini.

Alena menghentikan langkah kakinya dan membalikkan pandangannya menatap ke belakang.

Tidak ada siapa-siapa

Alena mencoba untuk tetap menikmati jalanannya dan berpikir positif, 'mungkin hanya perasaan gue aja'

Namun, rasa ketenangan Alena tidak bisa diabaikan, dirinya merasa terusik sekarang.
Di sini memang tidak ada siapa-siapa, tapi ia merasa ada seseorang yang sedang berjalan di belakangnya.

Bulu kuduk Alena meremang seketika tanpa diminta. Alena mencoba mempercepat tempo jalannya, bahkan bumil itu setengah berlari.

Brukk

Alena hampir saja terjatuh jika orang didepannya tidak dengan sigap menarik pinggang nya.

"Kau baik-baik saja? "

Sedetik itu juga Alena melakukan kontak mata dengan pria bermasker yang sedang memeluk pinggangnya, tanpa disadari oleh Alena sendiri.

"Aku merindukanmu Queen"

"Hah?"  Alena terkejut dan langsung membuat jarak antara keduanya, Alena merasa ia mendengar suara laki-laki dihadapannya dengan komunikasi batin. Bagaimana itu bisa terjadi? Bukan kah hanya ada orang yang punya ikatan yang bisa? Lalu jika memang iya, apa hubungannya Alena dengan pria ini?

Gosh of storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang