365 Hari | 1

2.1K 200 17
                                    

Dulu. Dulu sekali, Kallana pernah berada di titik terendahnya. Ingin lari dan pergi dari hidupnya yang penuh tekanan.

Ibunya, satu-satunya wanita yang selalu dia sayangi, dia anggap sebagai malaikat tak bersayap-nya pergi meninggalkannya sendiri.

Hidup diantara kekacauan keluarga broken home tidak mudah bagi Kallana setelahnya. Ayahnya adalah orang yang keras kepala, penjudi berat dan selalu menelantarkan keluarganya. Hingga membuat ibunya menyerah, memilih pergi dan meninggalkan Kallana diantara kekacauan itu.

Dia tidak memiliki pegangan hidup, dia hanya hidup diantara belas kasihan satu-satunya keluarga ibunya. Wanita yang dia anggap penolong, bibinya. Wanita yang hidup sebatang kara setelah kepergian ibunya. Dan kini mereka hidup berdua.

Dia tidak memiliki siapa pun selain ibu dan ayahnya dulu. Tapi mereka seakan tak peduli. Mereka memilih jalan hidupnya sendiri-sendiri. Dan sekarang, Kallana hanya memiliki bibinya. Wanita-yang memiliki trauma tentang pernikahan, dan memilih hidup sendiri-sebelum memutuskan untuk hidup dengan Kallana. Setelahnya, mereka hidup berdua. Hanya berdua.

Sampai Kallana bertemu dengan Satria. Pria itu baik. Sangat baik. Begitu menurut Kallana dulu.

Pria bermata sipit itu selalu tersenyum padanya. Selalu mengulurkan tangannya diantara orang-orang yang berlomba-lomba meninggalkannya. Termasuk ibunya.

Disaat Kallana tidak memiliki apa pun untuk mengisi perutnya-karna bibinya sedang memiliki pekerjaan di luar kota. Ada Satria yang tiba-tiba datang memberikan bekal makan siangnya. Lengkap dengan senyum manis pria itu.

Disaat Kallana menangis diam-diam karna merindukan ibunya yang entah ke mana. Ada Satria yang memeluknya dan menenangkannya. Bersamaan dengan segala sikap pengertiannya.

Disaat Kallana takut ingin melarikan diri dari ayahnya-yang lagi-lagi menemukannya. Ada Satria yang membantunya. Memasang badan paling depan, berusaha melindunginya dari segala rasa takutnya.

Semua akan baik-baik saja. Jangan takut. Semua akan baik-baik saja sekarang.

Lana, aku akan menjagamu. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Jadi, jangan takut.

Lana, kamu tahu, aku tidak sama seperti mereka. Yang akan pergi meninggalkanmu.

Lana, aku adalah laki-laki paling beruntung karna memilikimu.

Lana, aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Jadi jangan takut jika aku akan pergi meninggalkanmu.

Semua bohong, semua itu hanya kebohongan. Karna nyatanya, sekarang dia pergi. Satria pergi. Meninggalkan Kallana yang menurutnya-lama-kelamaan membosankan. Ada orang lain yang lebih baik, yang lebih bisa membuat pria itu merasa nyaman. Aman, dan merasakan kehidupan jauh lebih baik dari pada hidup dengannya.

Kallana lagi-lagi ditinggalkan. Lagi-lagi dicampakkan tanpa tahu apa kesalahannya.

Aku lebih suka wanita penurut.

Dan Kallana sudah melakukan itu. Kallana selalu menjadi penurut pada Satria sepanjang hubungan mereka selama ini. Selalu mengiyakan apa pun yang pria itu katakan dan inginkan.

Aku suka wanita yang cantik.

Dan Kallana selalu berpenampilan cantik saat bertemu pria itu. Selalu ingin terlihat cantik dan anggun setiap kali Satria menemuinya.

Kamu terlalu baik, Kallana, dan aku merasa kita tidak lagi cocok karna itu. Aku merasa kamu tidak pantas bersamaku karna kamu terlalu baik.

Baik?

Kallana; Pernikahan 365 Hari (SELESAI)Where stories live. Discover now